Minyak cengkih memiliki aktivitas antioksidan yang sangat baik sehingga dapat dimanfaatkan untuk
mengatasi penuaan kulit yang disebabkan oleh tingginya produksi radikal bebas seperti reactive oxygen
species (ROS) akibat dari paparan lingkungan seperti sinar ultraviolet, asap rokok, dan polusi. Dampak
radikal bebas pada kulit adalah membuat kulit menjadi kusam, muncul garis halus, dan bintik hitam.
Namun, penggunaan minyak cengkih langsung ke kulit menyebabkan iritasi serta karakteristik minyak
atsiri yang mudah menguap dan teroksidasi menyebabkan perlunya formulasi yang tepat.
Nanostructured Lipid Carriers (NLC) adalah lipid nanopartikel generasi kedua yang dapat
mengenkapsulasi zat lipofilik seperti minyak cengkih dan memiliki kelebihan seperti memiliki kapasitas
enkapsulasi yang besar dibandingkan Solid Lipid Nanoparticle (SLN), meningkatkan efek hidrasi dan
oklusi, serta dapat meningkatkan stabilitas. Pada penelitian ini dilakukan optimasi untuk mendapatkan
formula NLC terbaik dari minyak cengkih. Optimasi yang dilakukan berupa optimasi pemilihan lipid cair,
jumlah surfaktan, dan penambahan ko-surfaktan. Formula optimum yang diperoleh pada penelitian ini
adalah 1,6% minyak cengkih, 2,4% beeswax, 4% VCO, 4% Tween 80, dan 1% propilen glikol. NLC yang
dihasilkan memiliki ukuran partikel 125,77 ± 24,24 nm, indeks polidispersitas 0,26 ± 0,07, zeta potensial
-27,3 ± 4,56 mV, dan efisiensi penjeratan 97,33 ± 1,29%. Hasil uji aktivitas antioksidan menggunakan
metode DPPH dengan vitamin C sebagai pembanding (IC50 11,74 ± 0,76 µg/mL), lalu pada NLC-minyak
cengkih (IC50 18,28 ± 2,15 µg/mL) aktivitasnya hampir sama dengan minyak cengkih murni (IC50 22,74 ±
0,46 µg/mL). Uji stabilitas dilakukan pada penyimpanan di suhu 2-8?C selama 14 hari menunjukkan NLCminyak cengkih stabil.