COVER Agil Fadilah
EMBARGO  2027-01-23 
EMBARGO  2027-01-23 
BAB1 Agil Fadilah
EMBARGO  2027-01-23 
EMBARGO  2027-01-23 
BAB2 Agil Fadilah
EMBARGO  2027-01-23 
EMBARGO  2027-01-23 
BAB3 Agil Fadilah
EMBARGO  2027-01-23 
EMBARGO  2027-01-23 
BAB4 Agil Fadilah
EMBARGO  2027-01-23 
EMBARGO  2027-01-23 
BAB5 Agil Fadilah
EMBARGO  2027-01-23 
EMBARGO  2027-01-23 
Garut merupakan salah satu daerah penghasil kopi arabika terbesar di Jawa Barat. Cita rasa kopi tersebut secara kimia dipengaruhi oleh metabolit yang terdapat dalam biji kopinya. Selain itu, kandungan senyawa aktif dalam biji hijau kopi memiliki manfaat bagi kesehatan, salah satunya sebagai antioksidan. Namun demikian, penelitian terkait profil metabolit kopi arabika Garut masih terbatas di literatur. Tujuan penelitian ini adalah untuk memetakan profil metabolit biji hijau kopi arabika Garut dengan metabolomik berbasis 1H-NMR serta menguji aktivitas antioksidannya menggunakan metode DPPH dan FRAP. Sampel biji hijau kopi Arabika yang digunakan pada penelitian ini berasal dari empat wilayah penghasil kopi arabika Garut, yakni Cikuray, Kamojang, Papandayan, dan Patrol. Masing-masing sampel biji hijau kopi dihaluskan dan kemudian diekstraksi dengan pelarut D2O yang mengandung TSP 1 mM dalam buffer posfat dengan pH 6,0. Supernatan hasil ekstraksi kemudian diukur dengan spektrometer 1H- NMR. Data yang diperoleh dari hasil pengukuran, diolah lalu dievaluasi dengan analisis statistika multivariat menggunakan Orthogonal Projections to Latent Structures Discriminant Analysis (OPLSDA) sebagai model utama. Secara keseluruhan, telah berhasil diidentifikasi 20 metabolit dari biji hijau kopi arabika Garut termasuk sukrosa, isomer asam klorogenat, kafein, trigonelin, kolin, beberapa asam alifatik dan asam amino. Score plot OPLSDA berhasil mendiskriminasi profil metabolit sampel kopi berdasarkan asal wilayahnya. Dari visualisasi Score plot, sampel kopi Papandayan memiliki profil metabolit yang paling berbeda dibandingkan dengan ketiga sampel lain. Loading plot menunjukkan sinyal-sinyal senyawa asam kuinat, GABA, asam sitrat, asparagin, sukrosa, 4-CQA, 5-CQA, kafein, dan trigonelin adalah yang paling berkontribusi pada pengklasifikasian tersebut. Sementara S-plot menunjukkan bahwa asam sitrat merupakan senyawa khas dari kopi Kamojang, sukrosa dan 5- CQA adalah senyawa pembeda dari Patrol, asparagin dan trigonelin merupakan senyawa khas dari sampel kopi Papandayan, sedangkan sampel kopi Cikuray tidak memiliki senyawa karakteristik yang signifikan. Hasil uji aktivitas antioksidan ekstrak biji hijau kopi arabika Garut menunjukkan seluruh sampel memiliki aktivitas antioksidan yang kuat dengan kopi Patrol sebagai sampel yang paling aktif dengan nilai rata-rata IC50 (DPPH) dan EC50 (FRAP) secara berturut-turut adalah 44,25 ppm dan 27,01 ppm. Kemudian, Loading plot OPLSDA menunjukkan 4-CQA, 5-CQA, asam sitrat, dan asam kuinat berkorelasi positif dengan FRAP. Penelitian ini mengungkap profil metabolit sampel kopi Arabika Garut yang dapat digunakan sebagai informasi saintifik yang mendukung keunggulan kopi Garut dan pengembangan kopi Arabika Indonesia.