Vaksin Covid-19 merupakan jenis vaksin yang tergolong baru, sehingga data keamanan vaksin Covid-19
masih terbatas. Farmakovigilans dalam pemantauan keamanan produk vaksin secara efektif dilakukan
melalui pelaporan spontan Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI). Oleh karena itu, penting untuk
mengidentifikasi KIPI vaksinasi Covid-19 dan pelaporannya. Penelitian ini merupakan studi analisis
observasional dengan pendekatan cross sectional kepada mahasiswa yang sedang melakukan studi di
perguruan tinggi di Jawa Barat, berusia ?25 tahun, telah melakukan vaksinasi minimal dosis pertama, dan
dapat mengakses internet. Digunakan kuesioner sebagai instrumen melalui platform Google forms yang
terdiri atas empat bagian, yaitu data demografi, pengetahuan vaksinasi Covid-19, pengalaman KIPI
vaksinasi Covid-19, dan evaluasi metode pelaporan spontan KIPI vaksinasi Covid-19. Data dianalisis
menggunakan aplikasi Minitab 20 Statistical Software® untuk analisis statistik nonparametrik Mann-
Whitney dan Kruskal Wallis. Penelitian menunjukkan mayoritas mahasiswa di Jawa Barat memiliki
pengetahuan yang baik terhadap program vaksinasi Covid-19 di Indonesia (95,86%) yang berbeda antara
pria dan wanita (p-value 0,005). KIPI yang dialami yaitu rasa nyeri di area suntikan (68,37%), kelelahan
(45,74%), dan demam (45,26%). Meskipun pelaporan KIPI yang dilakukan mahasiswa sedikit (14,60%),
tetapi mayoritas mahasiswa di Jawa Barat memiliki sikap yang diharapkan terhadap metode pelaporan
spontan KIPI vaksinasi Covid-19 (78,10%). Dari penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa KIPI yang dialami
mahasiswa adalah KIPI non serius yang dapat diperkirakan, serta pelaporan spontan KIPI vaksinasi Covid19 oleh mahasiswa belum berjalan dengan baik.