Kanker payudara merupakan penyakit yang menempati urutan pertama terkait jumlah kanker
terbanyak dan menjadi penyumbang jumlah angka kematian pertama akibat kanker di Indonesia
maupun global. Pengobatan kanker payudara dengan kemoterapi sangat mempengaruhi kualitas
hidup pasien. Selain itu, biayanya pun umumnya cukup tinggi, sehingga dapat menjadi hambatan
bagi pasien dalam memperoleh pengobatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur kualitas
hidup dan biaya out-of-pocket (OOP) pasien kanker payudara yang menerima kemoterapi di salah
satu rumah sakit yang bekerja sama dengan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS)
Kesehatan, serta menganalisis karakteristik demografi dan kondisi sosioekonomi yang
mempengaruhi kualitas hidup serta OOP pada kelompok pasien tersebut. Penelitian ini
merupakan studi potong lintang dengan subjek pasien kanker payudara di Rumah Sakit Umum
Daerah Cibabat di Kota Cimahi menggunakan kuesioner yang terdiri dari kuesioner EORTC QLQ-
C30, kuesioner karakteristik demografi, serta kuesioner biaya OOP. Data yang diperoleh akan
dianalisis secara deskriptif dan statistik menggunakan uji Mann Whitney dan Kruskal-wallis. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa pengeluaran OOP pasien mempengaruhi status kesehatan umum.
Berdasarkan skala fungsi, tingkat kualitas hidup hanya dipengaruhi usia dan jumlah anggota
keluarga serta pada skala gejala, tingkat kualitas hidup dipengaruhi usia, tingkat pendidikan,
status perkawinan, status kepala keluarga, jumlah anggota keluarga, tanggungan keluarga, dan
penghasilan keluarga. Biaya rata-rata OOP pasien perbulan adalah Rp1.666.875,00. Komponen
biaya OOP yang terbesar adalah biaya makan dan minum selama pasien mendapat pengobatan.
Tidak terdapat perbedaan total OOP antara pasien kanker payudara dari kelompok karakteristik
demografi yang berbeda (p > 0,05).