digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Jerawat adalah penyakit kulit kronis yang umum terjadi pada setiap individu terutama di kalangan remaja, ditandai dengan adanya komedo, papul, pustul, nodus, dan kista. Kolonisasi mikroflora merupakan salah satu penyebab timbulnya jerawat. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan potensi ekstrak etanol dan fraksi daun handeuleum (Graptophylum pictum (L.) Griff) dalam menghambat bakteri penyebab jerawat, Cutibacterium acnes dan Staphylococcus aureus, serta mengisolasi senyawa aktifnya. Ekstraksi dilakukan dengan dua cara yaitu maserasi menggunakan etanol 70% dan infus menggunakan akuadest. Ekstrak terpilih difraksinasi menggunakan metode ekstraksi cair-cair dengan pelarut n-heksana, etil asetat, dan etanol –air. Fraksi terpilih difraksinasi lebih lanjut dengan metode kromatografi kolom klasik menggunakan metode elusi isokratik. Pemurnian dilakukan dengan metode kromatografi lapis tipis preparatif. Kandidat isolat terpilih diuji kemurniannya dengan metode kromatografi lapis tipis pengembangan tunggal dengan tiga fase gerak. Uji aktivitas antibakteri dilakukan secara kualitatif dengan metode difusi cakram agar dan KLT-bioautografi difusi agar, serta kuantitatif melalui penentuan nilai konsentrasi hambat minimum (KHM) menggunakan metode mikrodilusi. Nilai KHM untuk Cutibacterium acnes ATCC 11827 dari ekstrak etanol, fraksi n-heksana, fraksi etil asetat, fraksi etanol –air, dan isolat Z berturut-turut sebesar 50; <0,78; 3,12; 100; >1 (mg/mL), sedangkan nilai KHM untuk Staphylococcus aureus ATCC 6538 dari ekstrak etanol, fraksi n-heksana, fraksi etil asetat, fraksi etanol –air, dan isolat Z berturut-turut sebesar 50; 6,25; 50; >100; 1 (mg/mL). Fraksi n-heksana memiliki aktivitas yang lebih baik dibandingkan ekstrak etanol dan fraksi lainnya dalam menghambat pertumbuhan kedua bakteri uji. Isolat Z merupakan hasil isolasi dari fraksi n-heksana yang berpotensi sebagai antibakteri merupakan senyawa golongan steroid.