ABSTRAK Adinda Rahel Arida Putri
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
BAB 1 Adinda Rahel Arida Putri
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
BAB 2 Adinda Rahel Arida Putri
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
BAB 3 Adinda Rahel Arida Putri
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
BAB 4 Adinda Rahel Arida Putri
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
BAB 5 Adinda Rahel Arida Putri
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
PUSTAKA Adinda Rahel Arida Putri
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
LAMPIRAN Adinda Rahel Arida Putri
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
Berdasarkan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota Bandung Tahun 2011-
2031, ditetapkan bahwa Kota Bandung memiliki dua Pusat Pelayanan Kota (PPK)
yaitu PPK Gedebage dan PPK Alun-Alun. PPK Gedebage merupakan PPK baru
sedangkan PPK Alun-Alun merupakan PPK lama, yang artinya adanya perbedaan
perkembangan antara kawasan PPK Alun-Alun dan kawasan PPK Gedebage.
Berdasarkan hasil identifikasi sprawl pada tahun 2018, diketahui bahwa
kecenderungan fenomena urban sprawl terjadi di seluruh kota Bandung di mana laju
urban sprawl yang tinggi mengarah pada kawasan Bandung Timur akibat adanya
pertumbuhan pusat-pusat baru. Urban sprawl merupakan suatu permasalahan
perkotaan dimana pertumbuhan yang terjadi membentuk pola acak, berkepadatan
rendah, dan tingginya penggunaan transportasi pribadi untuk berpindah tempat
karena ketidakmampuan pemerintah untuk menyediakan pelayanan transportasi
umum. Penelitian ini memiliki hipotesis bahwa dengan adanya perbedaan tingkat
sprawling pada PPK Alun-Alun dan PPK Gedebage, maka berpotensi menimbulkan
perbedaan konsumsi energi pada kedua PPK ini. Maka dari itu, penelitian ini akan
mengidentifikasi hubungan tipe perkembangan bentuk kota terhadap efisiensi energi
transportasi berbasis rumah tangga di Kota Bandung. Pengumpulan data primer
melalui kuesioner dan pengumpulan data sekunder melalui survey instansi, website,
jurnal, dan lain-lain. Metode analisis yang dilakukan yaitu analisis indeks sprawl,
analisis independent t-test, analisis data envelopment, dan analisis korelasi pearson.
Hasil dari penelitian ini yaitu teridentifikasi bahwa tidak adanya hubungan yang
signifikan antara tipe perkembangan bentuk kota terhadap tingkat efisiensi energi
transportasi berbasis rumah tangga di Kota Bandung.