digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800


Cover_Salsabila Aulia Farhati
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan

Bab 1_Salsabila Aulia Farhati
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan

Bab 2_Salsabila Aulia Farhati
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan

Bab 3_Salsabila Aulia Farhati
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan

Bab 4_Salsabila Aulia Farhati
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan

Bab 5_Salsabila Aulia Farhati
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan

Bab 6_Salsabila Aulia Farhati
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan

Bab 7_Salsabila Aulia Farhati
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan

Pustaka_Salsabila Aulia Farhati
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan

Kelor (Moringa oleifera L.) merupakan tanaman herbal yang digunakan sebagai makanan dan alternatif pengobatan karena memiliki kandungan gizi yang tinggi dan manfaat pada hampir seluruh bagiannya serta memiliki kemampuan dalam penyembuhan berbagai penyakit dan beberapa penyakit kronis. Selain itu, tanaman kelor bermanfaat untuk ibu hamil, menyusui, dan balita dalam pemenuhan nutrisi dan gizi. Namun, tanaman kelor dapat terancam keberadaannya karena kandungan senyawa metabolit yang terdapat pada tanaman kelor dan penggunaan secara berlebihan bagian tanaman yang digunakan sebagai obat dan sumber nutrisi sehingga perlu dilakukan upaya peningkatan kandungan senyawa tersebut. Salah satu pendekatannya adalah dengan menggunakan teknik kultur jaringan. Tanaman ini mengandung senyawa bioaktif seperti kaemferol, kuersetin, astragalin, hiperosida, rutin, nikotiflorin, dan niazirin yang berguna untuk kesehatan sehingga perlu dilakukan analisis senyawasenyawa tersebut pada kultur yang dihasilkan. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan dan mengidentifikasi metabolit sekunder yang terkandung pada kultur kalus dan suspensi sel dari tanaman kelor. Eksplan dikultur pada media MS yang mengandung zat pengatur tumbuh yang divariasikan jenis dan konsentrasinya. Profil metabolit sekunder diidentifikasi menggunakan KLT dan instrumen UPLCMRM-MS/MS. Pada kultur kalus daun dalam media MS yang mengandung 2,4-D 0,5 µg/mL; 0,1 µg/mL teridentifikasi senyawa kaemferol, astragalin, nikotiflorin, hiperosida, rutin, dan niazirin. Pada kultur suspensi daun dalam media MS yang mengandung 2,4-D 0,1 µg/mL teridentifikasi senyawa kaemferol, astragalin, nikotiflorin, hiperosida, dan rutin. Pada kultur kalus daun dalam media MS yang mengandung kinetin 0,1 µg/mL + 2,4-D 5 µg/mL; BAP 2 µg/mL + 2,4-D 2 µg/mL teridentifikasi senyawa kaemferol, kuersetin, astragalin, nikotiflorin, hiperosida, rutin, dan niazirin. Kultur kalus daun dalam media MS yang mengandung BAP 2 µg/mL + NAA 0,5 µg/mL teridentifikasi senyawa astragalin, nikotiflorin, hiperosida, rutin, dan niazirin. Pada kultur kalus batang dan suspensi sel batang dalam media MS yang mengandung 2,4-D 0,1 µg/mL teridentifikasi senyawa kaemferol, astragalin, nikotiflorin, hiperosida, rutin, dan niazirin.