digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Tania Dewi Anjani
PUBLIC yana mulyana

Keamanan, efikasi, dan kualitas merupakan tiga aspek utama yang harus diperhatikan ketika suatu obat akan diedarkan secara luas. Salah satu masalah utama dari keamanan obat adalah kejadian efek samping obat (ESO) karena ESO menjadi salah satu penyebab morbiditas dan/atau mortalitas paling umum, baik di rumah sakit maupun di lingkungan masyarakat. Maka, dibentuk sistem farmakovigilans untuk melakukan pengawalan dan pemantauan aspek keamanan obat pada kondisi yang sebenarnya. Namun, penerapan sistem farmakovigilans di Indonesia dan kontribusi tenaga kesehatan dalam sistem tersebut masih tergolong rendah. Penelitian ini memiliki tujuan untuk menganalisis tingkat pengetahuan dan sikap terkait farmakovigilans dan pelaporan ESO pada mahasiswa bidang kesehatan tingkat sarjana di Indonesia. Penelitian dilakukan dengan metode observasional potong lintang dengan menggunakan kuesioner yang diisi oleh 326 responden. Hasil penelitian menunjukkan 84,97% (n = 277) responden memiliki pengetahuan yang kurang baik dan 56,75% (n = 185) responden memiliki sikap yang positif terhadap farmakovigilans dan pelaporan ESO. Terdapat perbedaan signifikan pada tingkat pengetahuan di kelompok program studi, tingkat mahasiswa, dan pengalaman mengikuti pembelajaran farmakovigilans (p = 0,004; p = 0,036; p = 0,002). Sementara, terdapat perbedaan signifikan sikap pada kelompok pengalaman mengikuti pembelajaran farmakovigilans (p = 0,001).