digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Kota Pekanbaru merupakan ibukota provinsi Riau dengan tingkat pertumbuhan penduduk yang tinggi. Saat ini jumlah kendaraan bermotor tidak sebanding dengan jumlah ruas jalan yang ada sehingga menyebabkan kemacetan dan memicu polusi udara dan suara. Dalam menyikapi permasalahan tersebut, pemerintah Kota Pekanbaru meluncurkan Trans Metro Pekanbaru sebagai transportasi umum massal untuk mengatasi kemacetan dan polusi serta meningkatkan kinerja layanan transportasi umum. Trans Metro Pekanbaru tidak langsung diterima oleh masyarakat dan kerap mendapatkan kritikan serta keluhan mengenai pelayanannya. Hadirnya transportasi online juga memengaruhi masyarakat dalam menggunakan transportasi umum. Pada akhirnya, permasalahan ini menyebabkan rendahnya tingkat kepuasan penumpang yang berakibat rendahnya penggunaan Trans Metro Pekanbaru di kemudian hari. Rendahnya penggunaan transportasi umum dapat dijelaskan dengan konsep niat perilaku yang merupakan bagian dari Theory of Planned Behavior. Niat perilaku menggambarkan sejauh mana konsumen akan melakukan pembelian berulang dan memberikan rekomendasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan model niat perilaku penggunaan transportasi umum pada penumpang Trans Metro Pekanbaru. Model niat perilaku yang dikembangkan mempertimbangkan 11 variabel yaitu kualitas layanan (nilai hedonis, nilai utilitarian, fasilitas dan kenyamanan, operasional, keamanan dan keselamatan), biaya, nilai yang dirasakan, harapan, kepuasan dan sikap terhadap lingkungan serta terdiri dari 14 hipotesis penelitian. Pembaharuan pada penelitian ini ialah dengan menambahkan variabel sikap terhadap lingkungan serta memberikan rekomendasi kepada penyedia layanan. Penelitian dilakukan terhadap 430 penumpang Trans Metro Pekanbaru yang didapatkan melalui penyebaran kuesioner online. Selanjutnya data tersebut dianalisis dengan menggunakan metode Partial Least Square (PLS). Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa variabel-variabel yang terbukti secara signifikan memengaruhi niat perilaku ialah kualitas layanan, kepuasan, dan sikap terhadap lingkungan. Sedangkan variabel nilai yang dirasakan tidak terbukti berpengaruh terhadap niat perilaku.