digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Jihan Aqiilah Irintia
PUBLIC Alice Diniarti

ABSTRAK Jihan Aqiilah Irintia
PUBLIC Alice Diniarti

Udang merupakan produk primadona perikanan karena nilai jual yang cukup tinggi dan berkontribusi besar untuk devisa negara. Budi daya udang merupakan salah satu strategi pemenuhan permintaan udang di dunia. Indonesia merupakan salah satu produsen udang budi daya, yang berkontribusi 7,5% dalam memenuhi kebutuhan udang dunia. Udang vaname (Litopenaeus vannamei) merupakan jenis udang yang telah popular dibudi dayakan di Indonesia yang berasal dari Samudra Pasifik. Budi daya udang vaname marak dilakukan oleh beberapa pelaku bisnis salah satunya PT. X karena menghasilkan keuntungan yang sangat besar. Potensi industri budidaya udang vaname ini ada tidak tanpa resiko budidaya dan memerlukan biaya yang tinggi. Pendekatan bioekonomi merupakan salah satu upaya pendekatan secara biologis, ekonomi dan lingkungan budidaya udang vaname yang kemudian bertujuan untuk mengoptimalisasi keuntungan yang dapat diperoleh perusahaan dengan menghasilkan waktu budi daya yang optimal untuk menghasilkan keuntungan optimal. Berdasarkan hasil penelitian, waktu budi daya optimal untuk PT. X adalah selama 101 hari sehingga menghasilkan keuntungan optimal sebesar Rp 18.510.360.068,75 (per siklus). Perolehan biomassa sebanyak 267,98 ton ini dapat meningkatkan keuntungan aktual dari PT. X sebesar Rp144.875.600,63 dengan meminimalisir biaya operasional dalam mencapai target ukuran udang yang diinginkan, yaitu 50 gram/ekor. Budidaya yang dilakukan 4 (empat) hari lebih singkat dari kondisi aktual dapat meningkatkan total biomassa udang vaname yang dipanen hingga 2,62 ton lebih besar dan mengurangi total biaya operasional sebesar Rp151.533.846,15.