COVER Fathurrachman Fachri Nurpasya
Terbatas  Lili Sawaludin Mulyadi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Lili Sawaludin Mulyadi
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 1 Fathurrachman Fachri Nurpasya
Terbatas  Lili Sawaludin Mulyadi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Lili Sawaludin Mulyadi
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 2 Fathurrachman Fachri Nurpasya
Terbatas  Lili Sawaludin Mulyadi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Lili Sawaludin Mulyadi
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 3 Fathurrachman Fachri Nurpasya
Terbatas  Lili Sawaludin Mulyadi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Lili Sawaludin Mulyadi
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 Fathurrachman Fachri Nurpasya
Terbatas  Lili Sawaludin Mulyadi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Lili Sawaludin Mulyadi
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 5 Fathurrachman Fachri Nurpasya
Terbatas  Lili Sawaludin Mulyadi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Lili Sawaludin Mulyadi
» Gedung UPT Perpustakaan
PUSTAKA Fathurrachman Fachri Nurpasya
Terbatas  Lili Sawaludin Mulyadi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Lili Sawaludin Mulyadi
» Gedung UPT Perpustakaan
2023 TA PP FATHURACHMAN 1 - LAMPIRAN.pdf
Terbatas  Lili Sawaludin Mulyadi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Lili Sawaludin Mulyadi
» Gedung UPT Perpustakaan
COVID-19 telah ditetapkan sebagai pandemi dan dikonfirmasi pertama kali masuk
di Indonesia pada 2 Maret 2020. Oleh karenanya guna mencegah terjadinya
penularan penyakit Coronavirus Disease-2019 (COVID-19), pemerintah Indonesia
menerapkan berbagai kebijakan protokol kesehatan dan Pembatasan Sosial
Berskala Besar (PSBB). Perilaku hygiene seperti Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS)
memegang peranan penting dalam mencegah penyebaran COVID-19 dimana hal
tersebut merupakan cara termudah dan paling sederhana guna mencegah dari
berbagai penyakit menular. Mengingat pentingnya hal tersebut, pengkajian perilaku
hygiene (CTPS) masyarakat di DKI Jakarta pasca pelonggaran kebijakan PPKM
dengan melihat faktor apa yang paling mempengaruhinya menjadi hal yang penting
untuk dilakukan. Oleh karenanya, digunakan kerangka Risk, Attitude, Norm,
Ability, dan Self-regulation (RANAS) guna mengukur faktor psikososial dan
Kerangka IBM-WASH guna mengukur faktor kontekstual dan teknologi terkait
dengan perilaku hygiene (CTPS) masyarakat di kawasan urban DKI Jakarta
(N=316). Penelitian ini menggunakan metode non-parametrik dimana akan
dilakukan analisis dengan Teknik principal component analysis (PCA) dan regresi
dengan teknik bootsrapping guna melihat variabel yang paling berpengaruh
diantara faktor psikososial, kontekstual dan teknologi serta akan diberikan pula
rekomendasi dengan Teknik Perubahan Perilaku (Behavioral Change Technique—
BCT). Berdasarkan hasil regresi didapatkan, faktor psikososial memiliki pengaruh
yang paling tinggi terhadap perilaku hygiene/CTPS (R2= 0,507) tetapi apabila
seluruh faktor psikososial, kontekstual, dan teknologi diregresikan secara simultan
maka didapatkan bahwasanya faktor psikososial, kontekstual, dan teknologi
mempengaruhi perilaku hygiene/CTPS dan memiliki pengaruh yang paling tinggi
terhadap perilaku (R2= 0,520).