COVER Rizelfi Abdillah
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza BAB 1 Rizelfi Abdillah
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza BAB 2 Rizelfi Abdillah
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza BAB 3 Rizelfi Abdillah
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza BAB 4 Rizelfi Abdillah
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza PUSTAKA Rizelfi Abdillah
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza
Sistem kelistrikan modern diperlukan untuk menyalurkan listrik tidak hanya
handal, efisien, dan tepat, tetapi juga dengan standar kualitas yang tinggi. Kemajuan
teknologi baru-baru ini telah mendorong pemanfaatan beban non-linier dalam
sistem kelistrikan dengan berbagai ukuran. Terbatasnya jumlah perusahaan
asesmen ketenagalistrikan menimbulkan kesulitan tersendiri bagi Indonesia dalam
meningkatkan infrastruktur kelistrikan yang ada di tanah air. Meski demikian,
listrik masih dipandang sebagai faktor disinsentif yang membuat biaya berbisnis di
Indonesia lebih mahal dibandingkan beberapa negara. Hal ini tentunya
memungkinkan PT Daya Asesmen Indonesia, sebagai perusahaan yang bergerak di
bidang jasa asesmen kelistrikan di Indonesia, untuk dapat ambil bagian dalam
perbaikan infrastruktur kelistrikan yang ada di Indonesia. Tujuan utama dari
penelitian ini adalah untuk mengetahui permasalahan yang ada di PT Daya
Asesmen Indonesia dan juga untuk merencanakan sebuah knowledge management
system yang dapat membantu pencapaian tujuan PT Daya Asesmen Indonesia yaitu
menjadi perusahaan inspeksi teknik terkemuka di Indonesia. Penelitian ini
menjawab 3 pertanyaan. Pertama, apa penyebab keterlambatan asesmen kelistrikan
di PT Daya Asesmen Indonesia? Kedua, sistem manajemen pengetahuan dapat
membantu penundaan proyek. Bagaimana implementasi knowledge management
system PT Daya Asesmen Indonesia. Penelitian ini meliputi wawancara kualitatif,
analisis data, kategorisasi, dan observasi untuk menemukan masalah di perusahaan.
Sistem manajemen pengetahuan (People, Process, and Technology), transfer
pengetahuan, SECI, dan aliran pengetahuan ditawarkan untuk memberikan solusi
bisnis dengan membandingkan sistem perusahaan yang ada dan yang diharapkan
untuk meningkatkan efisiensi. Implementasi knowledge management yang
direncanakan memakan waktu enam (6) bulan, dengan tahap akhir temuan dan
penyempurnaan sistem dilakukan agar perusahaan dapat terus mengembangkan
sistem pada komponen knowledge management yang terhubung dengan people,
process, and technolgy yang dimiliki perusahaan. Hal ini dilakukan untuk
membandingkan kinerja perusahaan dengan sasaran kinerjanya dan membantunya
mencapai visinya menjadi perusahaan unggulan dalam penilaian kelistrikan.