Penelitian ini berfokus pada Manajemen Pengetahuan (KM) di PT Takenaka
Indonesia, yang mengeksplorasi implementasinya dalam meningkatkan kinerja
organisasi di tengah era digitalisasi. Betapa pentingnya KM dalam memperoleh
keunggulan kompetitif, organisasi memulai dengan menginisiasi praktik KM dan
mengidentifikasi alat yang sesuai. Untuk mengatasi tantangan ini, PT Takenaka
mengintegrasikan KM dan Learning Organization, khususnya dalam departemen
konstruksi, desain, dan ME. Pra-survei dan wawancara dilakukan untuk
mengidentifikasi latar belakang dari kurangnya kinerja, melakukan analisis yang
menggabungkan data survei dan disajikan dalam bentuk diagram. Penelitian ini
menggunakan metodologi KM Assessment, yang menggunakan pendekatan
kualitatif untuk pengumpulan serta analisis data. Survei yang dilakukan untuk
mengukur Tingkat Kesiapan KM APO pada penelitian ini sehingga didapatkan
hasil bahwa dalam kategori 'Teknologi' sudah mendukung secara fasilitas dan alat
IT yang diimplemenasikan, akan tetapi tetap menunjukkan kebutuhan improvisasi
untuk area 'People' pada KM. Secara khusus, skor kategori 'Manusia' adalah 21,8
dari maksimal 30 poin, menunjukkan area yang membutuhkan perhatian dan
peningkatan kinerja
Hasil analisis menilai kesiapan KM PT Takenaka Indonesia berada pada hasil skor
160,61, yang menunjukkan di tahap 'Refinement' dalam implementasi KM,
menekankan kebutuhan untuk pengembangan karyawan yang lebih baik guna
meningkatkan pelaksanaan KM dan kinerja perusahaan. Rekomendasi yang
diajukan melibatkan metodologi KM untuk perubahan inkremental dan adopsi
kerangka kerja KM lima langkah untuk inovasi. Community of Practice (COP)
sebagai salah satu alat KM yang dapat mendukung pembelajaran berkelanjutan di
antara karyawan, hal yang kritis dalam era digital. Secara keseluruhan, penelitian
ini menyoroti signifikansi KM di tengah digitalisasi, mendorong adaptasi strategis
di PT Takenaka untuk praktik KM yang ditingkatkan dan kinerja keseluruhan.