digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Fairuz Labibah
PUBLIC Irwan Sofiyan

COVER - Fairuz Labibah.pdf
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB I - Fairuz Labibah.pdf
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB II - Fairuz Labibah.pdf
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB III - Fairuz Labibah.pdf
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB IV - Fairuz Labibah.pdf
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB V - Fairuz Labibah.pdf
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA Fairuz Labibah
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

LAMPIRAN - Fairuz Labibah.pdf
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

Daerah tepi Cagar Alam Gunung Tilu berbatasan langsung dengan Hutan Produksi Perhutani, Perkebunan Teh Gambung PTPN VIII, Hutan Produksi KPH Garut, Perkebunan Teh Paranggong, Rancabolang, dan Cukul. Hal ini menyebabkan adanya perbedaan kondisi antara kawasan interior dan eksterior di daerah tepi Cagar Alam Gunung Tilu yang disebabkan oleh keberadaan dan aktivitas manusia. Perbedaan kondisi di luar dan dalam kawasan Cagar Alam Gunung Tilu dapat memengaruhi komposisi jenis burung yang hidup di dalamnya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi komposisi jenis burung yang berada di luar dan dalam kawasan Cagar Alam Gunung Tilu, serta pada setiap tipe tutupan lahan yang ada berdasarkan kekayaan jenis, rata-rata frekuensi perjumpaan, dan feeding guild-nya. Pengamatan burung dilakukan dari luar kawasan menuju dalam kawasan menggunakan metode Point Count. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa di dalam kawasan (kekayaan jenis: 52 jenis; rata-rata frekuensi perjumpaan: 2 individu/5menit) Cagar Alam Gunung Tilu merupakan habitat yang lebih baik bagi burung dibanding dengan luar kawasannya (kekayaan jenis: 33 jenis; frekuensi perjumpaan: 2 individu/5menit). Dari berbagai tipe tutupan yang ada, hutan tetap menjadi tipe tutupan yang paling banyak dihuni oleh berbagai jenis burung baik di dalam kawasan (kekayaan jenis: 33 jenis; frekuensi perjumpaan: 2 individu/5menit) maupun luar kawasan (kekayaan jenis: 20 jenis; rata-rata frekuensi perjumpaan: 2 individu/5menit). Selain itu, feeding guild yang lebih beragam menandakan pula bahwa kawasan hutan dapat lebih mendukung kehidupan burung.