digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Imam Susanto
PUBLIC Irwan Sofiyan

COVER - Imam Susanto.pdf
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB I - Imam Susanto.pdf
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB II - Imam Susanto.pdf
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB III - Imam Susanto.pdf
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB IV - Imam Susanto.pdf
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA Imam Susanto
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

LAMPIRAN - Imam Susanto.pdf
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB V - Imam Susanto.pdf
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

Roller rig merupakan suatu alat untuk melakukan pengujian dinamik pada kereta tanpa menggunakan rel aktual. Roller rig skala 1:1 memiliki ukuran yang besar, sehingga kurang praktis dan membutuhkan biaya konstruksi yang mahal. Salah satu alternatif solusi adalah menggunakan roller rig skala kecil yang lebih murah dan praktis untuk pengujian. Roller rig skala kecil umumnya dibuat dengan skala 1:5 untuk konstruksi serta instalasi di laboratorium. Walaupun kelebihan roller rig skala 1:5 telah diketahui, tetapi pengaruh pengecilan skala terhadap hasil pengujian belum dapat diketahui secara pasti. Hal ini menyebabkan adanya kebutuhan untuk melakukan penelitian terkait pengaruh pengecilan skala terhadap hasil pengujian. Perancangan roller rig skala 1:5 dilakukan dengan menggunakan metode penskalaan (scaling). Pada penelitian ini, roller rig skala 1:5 dirancang dengan menggunakan metode scaling yang sudah ada, yaitu metode MMU, DLR, dan INRETS. Pemodelan dan pengujian model roller rig skala 1:5 dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak Universal Mechanism. Pengujian yang dilakukan adalah pengujian kestabilan lateral dan pengujian kontak roda bogie dengan roller-rail. Dari hasil simulasi, diperoleh kecepatan kritis untuk model skala 1:5 yang dibuat dengan metode MMU, DLR, dan INRETS secara berurutan adalah 178 km/jam, 244 km/jam, dan 221 km/jam, sedangkan kecepatan kritis pada model skala 1:1 adalah 220 km/jam. Luas area kontak roda bogie dengan roller-rail, gaya normal, dan gaya creep dibandingkan terhadap model skala 1:1 secara kualitatif dengan menggunakan grafik hasil pengujian. Perbedaan dari yang terkecil ke terbesar secara berurutan adalah model yang dibuat dengan metode INRETS, DLR, dan MMU. Dengan demikian, metode scaling yang paling sesuai untuk model roller rig yang digunakan adalah metode INRETS.