digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Abstrak
PUBLIC Dewi Supryati

Aktivitas pengadaan barang dan jasa pada industri konstruksi memegang peranan krusial dalam menentukan keberhasilan proyek, mengingat besaran nilainya mencapai 60% dari total anggaran proyek. Pada penelitian yang dilakukan terhadap PT XYZ, diketahui total pengadaan mencapai 86,18%, namun di sisi lain proses pengadaan tersebut seringkali menghadapi tantangan seperti ketergantungan terhadap satu pemasok, ketidaktepatan dalam memilih pemasok, fluktuasi harga, dan gangguan pasokan. Diketahui juga bahwa pelaksanaan pengadaan barang dan jasa belum efektif dan efisien karena masih terjadi pengadaan berulang kali untuk barang dan jasa sejenis, selain itu juga terjadi peningkatan biaya pengadaan ketika terjadi peralihan dari pemasok awal ke pemasok pengganti ketika terjadi gangguan atau keterlambatan pasokan, dan yang paling merugikan ketika gangguan/keterlambatan pasokan. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk merancang portofolio pengadaan yang dapat membantu perusahaan konstruksi dalam mengoptimalkan proses pengadaan. Penelitian dilakukan pada sebuah perusahaan konstruksi (BUMN), kemudian pengumpulan data dilakukan melalui wawancara dan kuesioner yang melibatkan pakar pengadaan perusahaan serta data mining pengadaan yang berasal dari catatan pengadaan historis selama 1(satu) tahun (2022). Kuesioner dilakukan dalam 2 (dua) tahap: kuesioner pertama untuk menentukan prioritas kriteria pada dimensi supply risk dan dimensi profit impact dengan metode Analytical Hierarchy Process (AHP), kuesioner kedua untuk mendapatkan performance score barang dan jasa dengan skala rating 5 (lima) poin, nilai performance score tersebut dikalikan dengan bobot kriteria untuk mendapatkan nilai weight average yang nantinya akan dijadikan input untuk perhitungan Matriks Jarak Euclidean. Kemudian matriks tersebut dijadikan input bagi perhitungan metode Multi Dimensional Scaling (MDS) yang menghasilkan positioning barang dan jasa pada Kraljic’s Matrix. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 53 kategori barang dan jasa yang tersebar pada 4 (empat) kuadran Kraljic’s Matrix, terdapat 14 item yang berada pada kuadran strategic, 10 item pada kuadran leverage, 14 item pada kuadran non- critical, dan 15 item pada kuadran bottleneck. Fokus utama pengembangan model ini terletak pada kuadran strategis, karena nilai pembeliannya yang tinggi serta iii risiko pasokan yang tinggi, tentu hal ini akan berdampak signifikan pada perusahaan. Simulasi perhitungan biaya dilakukan pada salah satu kategori barang/jasa yaitu besi beton, dengan membandingan pengadaan metode kontrak regular dengan metode kontrak payung, didapatkan nilai effisiensi pengadaan rata- rata sebesar 7,71%. Kemudian dengan melakukan streamlining, waktu proses pengadaan barang/jasa dapat dikurangi dari semula diselesaikan dalam waktu 14- 17 hari menjadi 8 (delapan) hari untuk pengadaan melalui kantor pusat. Sedangkan untuk pengadaan melalui unit bisnis maupun proyek semula waktu pengadaan selama 11 hari menjadi 4-8 hari. Usulan portofolio ini diharapkan dapat dituangkan ke dalam SOP perusahaan untuk kemudian dapat diimplementasikan sehingga proses pengadaan perusahaan dapat lebih efektif dan efisien.