Aktivitas pengadaan barang dan jasa pada industri konstruksi memegang peranan
krusial dalam menentukan keberhasilan proyek, mengingat besaran nilainya
mencapai 60% dari total anggaran proyek. Pada penelitian yang dilakukan terhadap
PT XYZ, diketahui total pengadaan mencapai 86,18%, namun di sisi lain proses
pengadaan tersebut seringkali menghadapi tantangan seperti ketergantungan
terhadap satu pemasok, ketidaktepatan dalam memilih pemasok, fluktuasi harga,
dan gangguan pasokan. Diketahui juga bahwa pelaksanaan pengadaan barang dan
jasa belum efektif dan efisien karena masih terjadi pengadaan berulang kali untuk
barang dan jasa sejenis, selain itu juga terjadi peningkatan biaya pengadaan ketika
terjadi peralihan dari pemasok awal ke pemasok pengganti ketika terjadi gangguan
atau keterlambatan pasokan, dan yang paling merugikan ketika
gangguan/keterlambatan pasokan. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk
merancang portofolio pengadaan yang dapat membantu perusahaan konstruksi
dalam mengoptimalkan proses pengadaan.
Penelitian dilakukan pada sebuah perusahaan konstruksi (BUMN), kemudian
pengumpulan data dilakukan melalui wawancara dan kuesioner yang melibatkan
pakar pengadaan perusahaan serta data mining pengadaan yang berasal dari catatan
pengadaan historis selama 1(satu) tahun (2022). Kuesioner dilakukan dalam 2 (dua)
tahap: kuesioner pertama untuk menentukan prioritas kriteria pada dimensi supply
risk dan dimensi profit impact dengan metode Analytical Hierarchy Process
(AHP), kuesioner kedua untuk mendapatkan performance score barang dan jasa
dengan skala rating 5 (lima) poin, nilai performance score tersebut dikalikan
dengan bobot kriteria untuk mendapatkan nilai weight average yang nantinya akan
dijadikan input untuk perhitungan Matriks Jarak Euclidean. Kemudian matriks
tersebut dijadikan input bagi perhitungan metode Multi Dimensional Scaling
(MDS) yang menghasilkan positioning barang dan jasa pada Kraljic’s Matrix.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa 53 kategori barang dan jasa yang tersebar
pada 4 (empat) kuadran Kraljic’s Matrix, terdapat 14 item yang berada pada
kuadran strategic, 10 item pada kuadran leverage, 14 item pada kuadran non-
critical, dan 15 item pada kuadran bottleneck. Fokus utama pengembangan model
ini terletak pada kuadran strategis, karena nilai pembeliannya yang tinggi serta
iii
risiko pasokan yang tinggi, tentu hal ini akan berdampak signifikan pada
perusahaan. Simulasi perhitungan biaya dilakukan pada salah satu kategori
barang/jasa yaitu besi beton, dengan membandingan pengadaan metode kontrak
regular dengan metode kontrak payung, didapatkan nilai effisiensi pengadaan rata-
rata sebesar 7,71%. Kemudian dengan melakukan streamlining, waktu proses
pengadaan barang/jasa dapat dikurangi dari semula diselesaikan dalam waktu 14-
17 hari menjadi 8 (delapan) hari untuk pengadaan melalui kantor pusat. Sedangkan
untuk pengadaan melalui unit bisnis maupun proyek semula waktu pengadaan
selama 11 hari menjadi 4-8 hari. Usulan portofolio ini diharapkan dapat dituangkan
ke dalam SOP perusahaan untuk kemudian dapat diimplementasikan sehingga
proses pengadaan perusahaan dapat lebih efektif dan efisien.