digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800


COVER - SABILA ADZHANI.pdf
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB I - SABILA ADZHANI.pdf
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB II - SABILA ADZHANI.pdf
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB III - SABILA ADZHANI.pdf
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB IV - SABILA ADZHANI.pdf
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB V - SABILA ADZHANI.pdf
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA Sabila Adzhani
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

LAMPIRAN - SABILA ADZHANI.pdf
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

Waktu manusia yang dihabiskan hampir 90% berada di dalam ruangan bukanlah waktu yang singkat. Dengan lamanya intensitas manusia berada di dalam ruangan itu, kualitas lingkungan dalam ruang perlu dipastikan agar selalu sehat, nyaman, dan aman. Salah satu faktor yang menentukan kualitas lingkungan dalam ruangan yaitu udara. Udara yang tidak terlihat dan tidak bisa dirasakan, serta polutan-polutan yang tidak bisa dideteksi langsung oleh panca indera seperti karbon dioksida, bisa menjadi hal yang membahayakan bagi kesehatan dan merugikan apabila tidak diperhatikan. Sebagai penghuni ruang, perlu dicari tahu apakah kualitas udara ruangan (Indoor Air Quality, IAQ) sudah baik. Kontrol pola aliran udara atau sirkulasi yang buruk menjadi alasan utama rendahnya suatu kualitas udara ruangan. Sirkulasi udara melibatkan berbagai faktor, mulai dari aliran udara (kecepatan udara, laju perubahan udara), hingga kondisi iklim ruangan (suhu, kelembaban relatif, konsentrasi polutan utamanya karbon dioksida). Sensor pendeteksi polutan banyak digunakan untuk mengetahui kualitas udara ruangan seperti pada penelitian-penelitian sebelumnya serta penelitian ini. Penelitian ini akan menggunakan sensor XY-MD02 SHT20 untuk mendapatkan informasi nilai temperatur dan kelembaban relatif ruangan serta sensor SenseAir S8 untuk mendapatkan informasi konsentrasi karbon dioksida ruangan. Dengan dukungan pesatnya kemajuan teknologi, sistem pemantauan atau monitoring yang sedang dirancang pada penelitian ini dapat dimodifikasi sehingga bisa didapatkan data kondisi ruangan secara langsung dan saat itu juga. Dapat juga dilakukan pemantauan dari jarak jauh dengan memanfaatkan teknologi Internet of Things (IoT). Pengawasan kondisi kualitas udara ruang yang memanfaatkan teknologi IoT menjadi salah satu upaya pengubahan bangunan konvensional menjadi bangunan cerdas. Aksi lanjutan untuk memenuhi kondisi kualitas udara ruangan yang ideal diperlukan setelah mengetahui kondisi kualitas udara ruang. Salah satu strategi untuk mengendalikan kualitas udara ruangan adalah melalui teknik ventilasi. Sistem ventilasi udara ruangan dirancang agar ruangan mendapat udara segar secara terus menerus dan dapat terjadi pertukaran udara dalam ruang. Keluaran dari pemantauan kondisi kualitas udara ruangan sebelumnya, dimanfaatkan untuk mengetahui seberapa efektif sistem ventilasi ruangan, dimana pada penelitian ini dilakukan dua percobaan untuk exhaust sebagai sistem ventilasi mekanik yang dikondisikan terbuka dan tertutup, jendela ruangan yang menjadi ventilasi alami dikondisikan terbuka dan tertutup. Variabel tambahan berupa jumlah penghuni ruangan juga diuji dari tidak ada penghuni hingga penuh sesuai batas banyaknya penghuni ruangan. Hasil pemantauan variabel bebas dari bukaan exhaust, jendela, dan jumlah penghuni ruangan dibandingkan untuk ditentukan kondisi terbaik saat konsentrasi karbon dioksida ruangan dibawah batas ambang dan ruangan tersirkulasi dengan baik. Kondisi ruangan terbaik kemudian dijadikan dasar untuk simulasi Computational Fluid Dynamics (CFD) yang akan mengonfirmasi distribusi udara ruangan.