digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Pit C2HS adalah salah satu Pit di Sambarata Mine Operation (SMO) yang merupakan salah satu area operasional penambangan terbuka milik PT. Berau Coal. Pit ini ditargetkan memproduksi batubara sebesar 5,915,000 MT selama 3 tahun (2023-2025). Saat ini aktivitas penambangan di Pit C2HS terus bergeser yang menyebabkan jarak angkut antara lokasi penggalian batuan penutup (front loading) dengan area penumpukan (front disposal) menjadi semakin jauh, dimana hal ini akan berdampak terhadap peningkatan operating cost atau biaya penambangan batubara secara keseluruhan (cost/tones). Satu-satunya alternative yang bisa dilakukan untuk memperpendek jarak angkut ini adalah membangun jalan akses baru dan konstruksi jembatan yang melintasi sungai Sambarata. Faktor utama yang perlu diperhatikan adalah bahwa proyek ini menggunakan skema membangun dan mengoperasikan konstruksi jembatan hanya dalam kurun waktu 2,5 tahun saja (2023-2025) mengingat izin konsesi penambangan yang diberikan pemerintah Republik Indonesia kepada PT. Berau Coal hanya sampai 2025, artinya investasi ini harus mampu menghasilkan return yang lebih besar dari biaya modal (cost of capital) sebelum kontrak berakhir. Oleh karena itu, keputusan investasi harus melalui analisis parameter keekonomian yang komprehensif agar proses pengambilan keputusan menjadi tepat. Untuk mengukur kondisi bisnis, kerangka PESTLE digunakan untuk mengetahui pengaruh faktor eksternal terhadap lingkungan bisnis, sedangkan untuk analisis kemampuan internal perusahaan dilakukan dengan identifikasi tangible dan intangible resource perusahaan. Capital Budgeting digunakan untuk mengevaluasi kelayakan proyek secara finansial termasuk juga analisa sensivitas terhadap beberapa parameter ekonomi juga dilakukan untuk mengetahui parameter apa saja yang memberikan dampak signifikan terhadap keekonomian proyek.