ABSTRAK Maryam Azizah
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
COVER Maryam Azizah
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 1 Maryam Azizah
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 2 Maryam Azizah
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 3 Maryam Azizah
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 Maryam Azizah
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 5 Maryam Azizah
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
PUSTAKA Maryam Azizah
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Landoltia punctata merupakan salah satu jenis tanaman perairan
mengapung yang memiliki pertumbuhan sangat cepat. Duckweed jenis L. punctata
memiliki berbagai potensi dalam industri kesehatan karena ekstrak tanaman
tersebut memiliki kandungan flavonoid yang dapat dimanfaatkan sebagai senyawa
antioksidan. Namun, proses produksi metabolit pada tanaman duckweed masih
dinilai kurang optimal baik dari perolehan maupun biaya produksinya. Salah satu
cara untuk meningkatkan produksi senyawa flavonoid pada L. punctata yakni
dengan metode elisitasi. Kitosan merupakan elisitor yang murah, biodegradable,
tidak beracun, dan diperoleh dari deasetilasi kitin. Kitosan merupakan salah satu
elisitor yang dapat menginduksi sistem pertahanan tanaman dan meningkatkan
biosintesis senyawa fitokimia seperti flavonoid. Pada penelitian ini, konsentrasi
kitosan yang digunakan yakni 0 (kontrol), 50 mg/L, 100 mg/L, dan 200 mg/L.
Tanaman L. punctata dikultivasi selama 21 hari dalam medium AB mix (nutrisi
tanaman hidroponik) 50% dengan penambahan kitosan dilakukan pada hari ke-11.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa meningkatnya konsentrasi kitosan dapat
menghambat laju pertumbuhan relatif ( ) dan doubling time (dt). Nilai dan dt
tertinggi diperoleh pada variasi kontrol dengan nilai 0,182 ± 0,004 hari-1 dan dt
3,820 ± 0,074 hari. Pemberian kitosan 50 mg/L dapat meningkatkan perolehan
senyawa fenolik dan flavonoid tertinggi dibandingkan pada variasi lainnya dengan
kadar total fenolik yakni 133,56 ± 3,61 mg GAE/g ekstrak tanaman (meningkat 2,4
kali dibandingkan kontrol) dan kadar total flavonoid yakni 91,321 ± 4,04 mg QE/g
ekstrak tanaman (meningkat 2,8 kali lebih tinggi dibandingkan kontrol). Aktivitas
antioksidan pada penambahan kitosan 50 mg/L memberikan aktivitas antioksidan
tertinggi dengan nilai Inhibitory Capacity (IC50) yakni 22,36 ppm. Dari hasil
penelitian dapat disimpulkan bahwa penambahan kitosan sebagai elisitor dapat
menjadi solusi alternatif untuk meningkatkan produksi kadar fenolik dan flavonoid
pada tanaman L. punctata sebagai senyawa antioksidan.