digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

PT. Bianglala IntiKharisma, juga dikenal sebagai BIK, adalah perusahaan percetakan dan periklanan kreatif yang berkantor di Tangerang Selatan, Indonesia. Pada Juli 1995, biro iklan inovatif ini didirikan. Salah satu organisasi yang terkena dampak dari Pandemi COVID-19 adalah PT. Bianglala Intikharisma. Sebelum pandemi melanda, bisnis ini adalah salah satu biro iklan paling makmur di Indonesia, melayani berbagai klien dan menawarkan layanan dan barang yang banyak diminati berkat desainer terampil dan mesin besar mutakhir, termasuk digital dan printer offset. Salah satu masalah adalah pergantian personel yang terjadi pada tahun 2021, yang mungkin berdampak negatif pada fungsi bisnis. Penulis melakukan dua metode analisis untuk menemukan akar penyebab masalah ini, yaitu model MARS dan Model Gallup. Model-model ini mengarah pada kesimpulan bahwa ada 4 bidang utama di mana informasi tentang karyawan dapat dikumpulkan, yaitu: motivasi dan pertumbuhan, kemampuan dan individualitas, persepsi peran dan kebutuhan dasar, keadaan situasional, dan kerja tim. Karena employee engagement memiliki pengaruh hubungan dengan karyawan yang keluar dari organisasi, yang diubah menjadi turnover karyawan, model ini dipilih sebagai metode. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa akar penyebab employee engagement pada PT. Bianglala Inntikharisma karena kurangnya motivasi dan pertumbuhan, juga karena kurangnya persepsi peran dan kebutuhan dasar. Setelah menemukan akar permasalahannya, penulis mengusulkan solusi bisnis untuk meningkatkan employee engagement dan memberikan rencana implementasi yang sesuai dengan kondisi perusahaan.