digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Pelayanan kesehatan yang baik berkaitan erat dengan manajemen aset rumah sakit yang baik karena dapat mempengaruhi keselamatan dan kepuasan pasien. Rumah sakit sebagai pusat kesehatan masyarakat bertujuan untuk memberikan pelayanan operasional yang maksimal, yang memerlukan aset sebagai salah satu komponen penting selain tenaga kesehatan dan obat-obatan di fasilitas pelayanan kesehatan. Aset rumah sakit perlu diidentifikasi, dikelola dan dipelihara dengan baik agar kondisinya selalu optimal. Terutama alat kesehatan yang membutuhkan perawatan khusus yang seringkali melibatkan organisasi eksternal untuk memastikan alat tersebut berfungsi dengan baik. Namun, dengan jumlah aset di rumah sakit yang bisa mencapai ratusan hingga ribuan dengan jenis yang berbeda-beda, manajemen rumah sakit menghadapi banyak tantangan dalam tugas operasional sehari-hari dari aspek produktivitas aset, keamanan dan keselamatan. Di Indonesia, pengelolaan aset konvensional berbasis formulir kertas umum dilakukan oleh rumah sakit. Cara ini tidak efektif digunakan untuk aset dalam jumlah banyak. Untuk mengatasi ini, sistem manajemen aset rumah sakit harus diusulkan. PT Nuansa Cerah Informasi adalah perusahaan penyedia teknologi informasi yang bergerak di industri kesehatan, menghadapi penurunan penjualan yang signifikan dari produk unggulannya, yaitu sistem informasi rumah sakit. Untuk menjaga arus kas perusahaan, PT Nuansa Cerah Informasi mengalihkan fokusnya pada pengembangan produk baru. Pengelolaan aset rumah sakit menjadi salah satu prospek yang sesuai dengan portofolio perusahaan di industri kesehatan dan sesuai dengan rencana Strategi Transformasi Digital Kesehatan 2024 Indonesia yang bertujuan untuk mendigitalkan layanan kesehatan di tingkat nasional dan daerah. Pendekatan pengembangan produk baru secara konvensional yang dilakukan PT Nuansa Cerah Informasi telah gagal memperoleh pengguna dalam jangka waktu yang ditentukan karena preferensi pengguna yang tidak sesuai dengan produk yang dikembangkan. Kajian ini akan menggunakan pendekatan Design Thinking untuk mengetahui apa yang dibutuhkan rumah sakit Indonesia terkait sistem manajemen aset dan metodologi Lean Startup untuk mempersingkat waktu pengembangan produk. Tahapan Design Thinking dalam penelitian ini terdiri dari emphatize, define, dan ideation. Untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang apa yang benar-benar dibutuhkan pelanggan, Value Proposition Canvas akan digunakan untuk menentukan pains, gains, dan customer jobs untuk mendefinisikan pain relievers dan gain creators dari minimum viable product (MVP). Ketidakmampuan untuk melaporkan informasi aset yang akurat diketahui menjadi pain terbesar dan transparansi data aset adalah gain yang paling diinginkan target customer. Ada tujuh fitur yang didefinisikan pada customer pain and gain yang dibangun ke dalam mockup MVP sebagai output dari penelitian ini. MVP tersebut kemudian didemonstrasikan kepada target customer untuk mendapatkan feedback yang akan digunakan untuk pengembangan lebih lanjut dari sistem manajemen aset rumah sakit yang sesuai dengan kebutuhan rumah sakit di Indonesia.