digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Yosef Beni Purnomo
PUBLIC Irwan Sofiyan

COVER_Yosef Beni Purnomo.pdf
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB I_Yosef Beni Purnomo.pdf
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB II_Yosef Beni Purnomo.pdf
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB III_Yosef Beni Purnomo.pdf
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB IV_Yosef Beni Purnomo.pdf
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB V_Yosef Beni Purnomo.pdf
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB VI_Yosef Beni Purnomo.pdf
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB VII_Yosef Beni Purnomo.pdf
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB VIII_Yosef Beni Purnomo.pdf
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA Yosef Beni Purnomo
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

LAMPIRAN_Yosef Beni Purnomo.pdf
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

Stasiun MRT Kartini adalah stasiun MRT yang berada di sebelah Barat Stasiun Fatmawati, yang rencana pembangunannya terinisiasi akibat tingginya pertumbuhan ekonomi dan sosial di Jalan R.A Kartini dan Jalan TB. Simatupang, Cilandak Barat, Jakarta Selatan. Sebagai stasiun yang baru dirancang, stasiun ini mengalami perancangan berbagai aspek, salah satunya adalah aspek transportasi. Perancangan aspek transportasi Stasiun MRT Kartini meliputi perancangan kebutuhan pergerakan, perancangan sirkulasi penumpang dan evaluasi kelayakan stasiun, serta perancangan akses keluar masuk penumpang dengan berbagai moda. Kebutuhan pergerakan di stasiun MRT Kartini ditinjau pada tahun operasi 2027 dan tahun rencana 2045 dengan metode regresi dengan menggunakan variabel bebas tata guna lahan di sekitar stasiun. Berdasarkan regresi diperoleh pergerakan pada tahun 2027 sebesar 22.149 orang per hari dan 1929 orang per jam pada jam puncak yang diprediksi terjadi pukul 18.00 s.d. 19.00. Pada tahun 2045, diprediksi terjadi pergerakan sebesar 44.253 orang per hari dan 5219 orang per jam pada jam puncak. Pergerakan penumpang ditinjau melalui tiga pintu akses utama stasiun, tiga belas loket tiket otomatis, koridor di lantai Intermediate dan lantai Concourse, tangga dan eskalator, serta di platform area tunggu MRT di lantai teratas. Evaluasi pergerakan dinilai dengan tingkat layanan menggunakan standar Fruin dan standar perancangan pergerakan pejalan kaki untuk stasiun berdasarkan hasil simulasi Vissim/Viswalk. Pergerakan penumpang di stasiun pada tahun operasi 2027 dan tahun rencana 2045 berada pada kondisi baik dengan tingkat pelayanan bervariasi pada tingkat A sampai C, meskipun pada tahun rencana terdapat penurunan, terutama di area tiket. Akses masuk dan keluar penumpang dengan moda kendaraan ringan dilakukan pada empat area PUDO. Kinerja pergerakan kendaraan pada di area PUDO pada tahun operasi 2027 memiliki tingkat layanan baik dengan rasio kapasitas maksimal 0,60 dengan tundaan rata-rata sebesar 40 detik. Sedangkan pada tahun rencana, rasio kebutuhan dan kapasitas mencapai 1,27 dengan tundaan rata-rata mencapai 92 detik. Kondisi PUDO pada tahun rencana memerlukan perbaikan, seperti, peningkatan kapasitas PUDO, penambahan area khusus PUDO bus, pembatasan waktu henti kendaraan, dan pengembangan stasiun sebagai area orientasi transit (TOD). Selain perencanaan transportasi, dilakukan juga perhitungan perkiraan biaya konstruksi dengan Analisis Harga Satuan Pekerjaan untuk pekerjaan rekayasa struktur, geoteknik dan transportasi, yang diperkirakan mencapai Rp. 108.708.766.442.