Seiring dengan meningkatnya permintaan aluminium domestik setiap tahun dan masih rendahnya kemampuan produksi aluminium dari dalam negeri, maka kebutuhan ekspansi peningkatan produksi aluminium sangat tinggi di masa depan. Kemampuan produksi aluminium dalam negeri hanya mampu memenuhi sekitar 20% dari jumlah permintaan domestik. Oleh karena itu, manajemen PT Inalum telah membuat rencana ekspansi dalam 5 tahun ke depan untuk mencapai target produksi 900k Ton aluminium. Peningkatan produksi yang akan terjadi dalam beberapa tahun lagi tentu juga menaikkan konsumsi material bahan baku maupun spare parts untuk mendukung kelancaran produksi aluminium. Manajemen harus memastikan ketersediaan bahan baku dan suku cadang agar tidak terjadi kekosongan stok. Namun di sisi lain pembelian bahan baku maupun suku cadang dalam jumlah yang terlalu banyak sehingga mengakibatkan kelebihan stok adalah hal yang perlu dihindari untuk meminimalkan biaya persediaan.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis permasalahan persediaan di PT Inalum. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif dengan mengumpulkan data historis persediaan dari Januari 2022 sampai Desember 2022 yang diperoleh dari ERP SAP perusahaan. Data berisi informasi 6028 material dari persediaan MRO. Data yang terkumpul dianalisis dengan menggunakan Jumlah Pemesanan Ekonomis, Titik Pemesanan Kembali, Stok keamanan dan Rata-rata Tingkat Persediaan. Dengan menggunakan model jumlah pemesanan tetap, persediaan MRO dihitung untuk membandingkan tingkat persediaan rata-rata yang ideal dan actual.
Dari hasil analisis tersebut, ditemukan bahwa persediaan MRO di Kuala Tanjung, Inalum memiliki tingkat pelayanan sebesar 0.52 yang masih jauh di bawah target tingkat pelayanan sebesar 0.95. Di saat yang bersamaan, Inalum memiliki potensi untuk mengurangi nilai persediaan sebesar USD 5,402,389 atau 58.2% dari nilai persediaan yang ada. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan panduan bagi manajemen PT Inalum dalam membuat kebijakan persediaan yang dapat meningkatkan tingkat pelayanan dan di saat bersamaan mampu meminimalkan biaya persediaan secara keseluruhan.