Pada Situational Method Engineering (SME), suatu metode dapat dikomposisi dari
sejumlah method chunk. Meskipun memiliki nilai tambah, konstruksi metode
situasional membutuhkan usaha yang cukup besar. Method chunk yang sesuai
dengan kebutuhan masih sulit dicari. Selain itu, method chunk juga masih
dimodelkan dengan notasi dan terminologi yang berbeda. Pada penelitian ini
dihasilkan framework untuk membantu method engineer melakukan konstruksi
metode situasional, serta bagi tools developer yang akan membangun sistem
pendukungnya. Framework yang diusulkan menampilkan proses utama pada SME.
Pada penelitian ini juga diusulkan metamodel method chunk dalam Essence
Language. Ketika menggunakan notasi yang seragam, proses ekstraksi dan
komposisi method chunk menjadi lebih mudah.
Framework yang diusulkan menerapkan proses assembly-based untuk
menghasilkan metode situasional dengan melakukan komposisi sejumlah method
chunk. Selain itu, framework juga mengadopsi konsep berorientasi service, dengan
adanya tiga partisipan yang berperan, yaitu provider, sistem publikasi terpusat, dan
client. Framework mendefinisikan proses lengkap mulai dari ekstraksi method
chunk, publikasi method chunk, pencarian method chunk, serta komposisi metode
situasional dari sejumlah method chunk. Proses yang lebih rinci dirancang dengan
mengacu pada mekanisme dari OMG Essence. Karena itu, usulan framework ini
disebut Essence-based SME (ESME).
Framework ESME telah divalidasi untuk memastikan agar dapat membantu
pelaksanaan berbagai proses pada SME. Proses validasi mencakup: a) proses
dijalankan secara manual; b) membangun prototipe sistem pendukung; c)
merancang metode situasional pada beberapa studi kasus; dan d) merepresentasikan
metode situasional yang sudah ada dalam Essence. Hasil validasi menunjukkan
bahwa framework ESME dapat membantu method engineer dalam melakukan
konstruksi metode situasional. Perbandingan dengan penelitian sejenis
menunjukkan bahwa hasil penelitian ini unggul pada beberapa indikator.