COVER _ Fatmasari.pdf
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB I _ Fatmasari.pdf
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB II _ Fatmasari.pdf
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB III _ Fatmasari.pdf
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB IV _ Fatmasari.pdf
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB V _ Fatmasari.pdf
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB VI _ Fatmasari.pdf
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
PUSTAKA Fatmasari
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
LAMPIRAN _ Fatmasari.pdf
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Pipa penyalur merupakan salah satu moda transportasi untuk massa curah, salah satunya
minyak bumi. Pengelola aset pipeline berusaha untuk mengoptimalkan transmisi minyak bumi
dengan berbagai macam cara baik dari segi manufaktur, inspeksi, perawatan, maupun perbaikan.
Oleh karena itu, pipa penyalur perlu dilakukan assessment risiko untuk mengetahui integritasnya.
Risiko sendiri memiliki definisi yaitu hasil kali dari probabilitas kegagalan terhadap konsekuensinya.
Kajian risiko menjadi bagian penilaian integritas pipa sebagai langkah yang efektif terhadap
konsekuensi di kemudian hari.
Penilaian integritas pipa penyalur pada tugas sarjana ini adalah pipeline di Kawasan Utara Laut
Jawa dengan data hasil inspeksi yang tersedia. Analisis menggunakan program bantu berupa
Microsoft Excel yang tersedia. Selanjutnya, dari program bantu ini didapatkan bahwa dari 7 segmen
yang ditentukan, segmen 3 memiliki risiko merah atau tinggi, sedangkan untuk risiko berwarna
oranye (medium-high risk) untuk segmen 1,4,5,6, dan 7, dan kuning (medium risk) untuk segmen 2.
Level konsekuensi berada pada kriteria signifikan untuk seluruh segmen.
Setelah itu, analisis tambahan lainnya pada tugas sarjana ini, yaitu kajian anomali free span.
Dari 7 data anomali yang tersedia disimpulkan ada 5 span lewat batas DNVGL RP F105 in-line, 1
span lewat batas maximum allowable free span length (MAFSL) Guo, dan kriteria salah satu paper
dari Journal Ocean University of China (JOUC) ada 6 span lewat MAFSL cross-flow. Hasil
perhitungan dengan referensi JOUC menjadi MAFSL paling konservatif dibandingkan referensi
lainnya. Perhitungan MAFSL dengan DNVGL RP F105 zona MGRID 5-2 dengan kecepatan arus
terendah dan Zona MGRID 2-7 tertingginya, secara berurutan ialah 0.28 m/s dan 0.76 m/s, memiliki
nilai MAFSL in-line-nya yaitu 49.55 m dan 30.076 m.