Diabetes melitus merupakan penyakit metabolik kronis yang ditandai dengan keadaan
hiperglikemia. Hiperglikemia kronis berhubungan erat dengan gangguan metabolik lain yang
dapat menyebabkan kerusakan pada berbagai sistem organ. Penyakit makrovaskular merupakan
salah satu komplikasi pada Diabetes melitus yang dapat menyebabkan kematian. Salah satu
penyakit makrovaskular adalah aterosklerosis. Aterosklerosis merupakan kelainan yang terjadi
karena adanya penebalan yang disebut atheroma yang terdapat pada tunika intima dan tunika
media. Stress oksidatif, modifikasi lipid, inflamasi kronis yang ditandai dengan diaktifkannya
NF-Kb merupakan faktor-faktor yang menyebabkan aterosklerosis lebih cepat terjadi. Salah satu
cara untuk mencegah perkembangan aterosklerosis pada Diabetes melitus adalah senyawa
antioksidan yang diketahui dapat menghambat terjadinya stress oksidatif sehingga mencegah
terjadinya modifikasi lipid, mensupresi diaktifkannya NF-Kb dan menghambat proliferasi sel
otot polos serta sintesis matriks ekstrakseluler yang menyebabkan penebalan pada tunika intimamedia.
Buah Averrhoa bilimbii merupakan buah yang memiliki aktivitas antioksidan. Flavonoid
merupakan salah satu senyawa yang terkandung pada buah Averrhoa bilimbii dan berperan
dalam mencegah pembentukan aterosklerosis. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui
senyawa serta aktivitas antioksidan yang terkandung dalam ekstrak buah Averrhoa bilimbii dan
pengaruhnya terhadap perkembangan aterosklerosis pada mencit diabetes. Parameter yang
diamati dalam perkembangan aterosklerosis disini adalah: 1) Profil lipid (kadar HDL) yang
menghambat oksidasi LDL dan mensupresi dihasilkannya sitokin akibat inflamasi; 2) Indeks
Aterogenik, mengindikasikan besarnya potensi terjadinya aterosklerosis; 3) Konsentrasi NF-Kb
yang berperan penting dalam proses signaling inflamasi pada aterosklerosis; 4) Ketebalan tunika
intima-media aorta karotis (Carotis Intima-Media Thickness (CIMT)). Penelitian ini bersifat
eksperimental dengan metode penilaian variabel post-test only control group design dengan 6
kelompok penelitian yaitu kelompok kontrol normal, kontrol negatif, kontrol positif, perlakuan 1
diberi dosis 50mg/KgBB ekstrak buah Averrhoa bilimbii, kelompok 2 diberi dosis 250mg/KgBB,
perlakuan 3 diberi dosis 300mg/KgBB. Hasil analisis menunjukan ditemukannya senyawa
flavonoid, tannin, saponin, fenol dan terpenoid pada ekstrak buah Averrhoa bilimbii dengan nilai
IC50 sebesar 30,97 ppm termasuk ke dalam sifat antioksidan yang sangat kuat. Hasil pengukuran
kadar HDL menunjukan bahwa terjadi kenaikan kadar secara bermakna nilai (Sig) < 0.05 pada
kelompok yang diberi ekstrak (Dosis 1, Dosis 2 dan Dosis 3) serta kelompok kontrol positif yang
diberi metformin antara hari pertama dan terkahir perlakuan. Indeks aterogenik menunjukan
terdapat perbedaan secara bermakna dengan nilai (Sig) < 0.05 antara kelompok kontrol negatif
yaitu sebesar 80.05 + 57.23 pada hari terkahir peneltian dibandingkan dengan kelompok
penelitian lainnya dimana indeks aterogenik kelompok kontrol negatif cenderung meningkat
sedangkan kelompok penelitian lainnya cenderung menurun. Metode ELISA dilakukan untuk
mengukur konsentrasi NF-Kb serum darah mencit. Adapun hasilnya menunjukan penurunan
konsentrasi NF-Kb pada kelompok kontrol positif dan semua kelompok perlakuan (Dosis 1,
Dosis 2 dan Dosis 3) secara bermakna nilai (Sig) < 0.05. Sedangkan pada kelompok kontrol
negatif dan kelompok kontrol normal menunjukan terjadi kenaikan konsentrasi NF-Kb dari 50,96
ng/ml menjadi 98,64 ng/ml untuk kelompok kontrol negatif dan dari 51,15 + 8,40 menjadi 58,68
+ 11,4 untuk kelompok kontrol normal. Tebal lapisan tunika intima-media pada kelompok
kontrol negatif lebih besar dibandingkan kelompok penelitian lainnya yaitu sebesar 37,76 ?m +
3,85 dimana berdasarkan hasil uji Post Hoc Test menunjukan terdapat perbedaan secara
bermakna nilai (Sig) < 0.05 antara kelompok kontrol negatif dengan semua kelompok penelitian.
Berdasarkan penelitian ini bisa disimpulkan bahwa ekstrak metanol buah Averrhoa bilimbii
memiliki aktivitas antioksidan yang dapat mempengaruhi perkembangan aterosklerosis dengan
menaikan kadar HDL, menurunkan kadar NF-Kb serta ketebalan tunika-intima media aorta
karotis pada mencit diabetes.