digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Fauzan Rafif Meinaldy
PUBLIC Alice Diniarti

COVER Fauzan Rafif Meinaldy
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 1 Fauzan Rafif Meinaldy
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 Fauzan Rafif Meinaldy
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 Fauzan Rafif Meinaldy
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 Fauzan Rafif Meinaldy
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 5 Fauzan Rafif Meinaldy
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 6 Fauzan Rafif Meinaldy
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA Fauzan Rafif Meinaldy
PUBLIC Alice Diniarti

Dalam operasional penerbangan, aspek keselamatan merupakan hal yang selalu menjadi perhatian utama. Insiden dan kecelakaan seringkali terjadi pada fase terbang takeoff dan landing, dan salah satu faktor menyebabkan insiden dan kecelakaan adalah kondisi runway. Pada keadaan cuaca hujan, dapat terbentuk lapisan air pada permukaan runway yang menyebabkan berkurangnya gaya gesek antara ban pesawat dan permukaan runway. Oleh karena itu, pilot yang hendak melakukan takeoff atau landing perlu diberikan informasi mengenai kondisi runway dan kedalaman genangan airnya. Saat ini hal tersebut dilakukan dengan melakukan pengukuran pada titik-titik yang tergenang. Saat ini terdapat beberapa metode empiris maupun analitik yang sudah umum digunakan untuk memprediksi kedalaman lapisan air pada jalan raya. Namun, model-model yang sudah ada memiliki beberapa keterbatasan sehingga diperlukan suatu metode alternatif untuk menanggulangi masalah ini. Pada penelitian ini akan dilakukan simulasi aliran air pada permukaan runway dengan menggunakan software GIS (Geographic Information System). Aliran air yang akan disimulasikan berupa shallow water flow 2 dimensi, dengan penyelesaian numerik berdasarkan metode Green’s function Monte Carlo terhadap persamaan Saint Venant. Hasil yang didapatkan dari simulasi berupa raster yang menunjukkan kedalaman air dan limpasan air pada setiap timestep tertentu. Dari hasil tersebut dapat ditentukan lokasi dimana genangan air dapat terbentuk dan kapasitas drainase yang dibutuhkan oleh landas pacu tersebut.