ABSTRAK Shanisa Luthfiya Daffa Rachma
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
BAB 1 Shanisa Luthfiya Daffa Rachma
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
BAB 2 Shanisa Luthfiya Daffa Rachma
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
BAB 3 Shanisa Luthfiya Daffa Rachma
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
BAB 4 Shanisa Luthfiya Daffa Rachma
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
BAB 5 Shanisa Luthfiya Daffa Rachma
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
BAB 6 Shanisa Luthfiya Daffa Rachma
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
PUSTAKA Shanisa Luthfiya Daffa Rachma
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
LAMPIRAN Shanisa Luthfiya
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
Terminal merupakan salah satu simpul transportasi yang memiliki peran penting
dalam mendukung terintegrasinya sistem transportasi kota. Salah satunya adalah
Terminal Rajabasa Kota Bandar Lampung. Terminal ini memiliki beberapa potensi
antara lain sebagai pintu gerbang transportasi antara Pulau Sumatera dan Pulau
Jawa serta satu-satunya terminal penumpang tipe A di Provinsi Lampung. Namun,
terminal ini belum dapat beroperasi dengan baik akibat banyaknya permasalahan
baik desain maupun non desain. Berdasarkan hasil dari studi literatur ilmiah yang
diperkuat dengan hasil observasi, terdapat 7 (tujuh) variabel untuk menilai tingkat
pelayanan terminal rajabasa, yaitu aksesibilitas, keamanan, keteraturan,
kenyamanan, kemudahan, keselamatan dan kesetaraan. Dari tujuh variabel tersebut
terdapat beberapa hal yang masih kurang baik antara lain fasilitas yang masih
belum memadai maupun stigma negatif masyarakat terhadap terminal. Oleh karena
itu diperlukan perancangan kembali pada kawasan terminal. Perancangan kembali
pada lokasi terminal ini mempertimbangkan pendekatan wayfinding agar tercipta
terminal yang modern, aman, nyaman, dan mudah dijangkau. Pendekatan
wayfinding juga digunakan untuk memudahkan penumpang menemukan jalan
menuju suatu tempat atau lokasi yang dapat diimplikasikan pada penataan sirkulasi,
adanya sistem penanda, serta elemen sensorik untuk disabilitas dan pejalan kaki
guna memenuhi variabel yang masih kurang baik. Perancangan kembali ini juga
dilakukan berdasarkan kriteria, komponen dan prinsip normatif yang didapatkan
dari hasil analisis tapak dan analisis potensi masalah untuk nantinya dapat
menghasilkan kebijakan perancangan, struktur, prinsip dan konsep perancangan
yang kemudian diwujudkan dalam bentuk program ruang serta bentuk tiga dimensi
perancangan Terminal Penumpang Tipe A, Rajabasa Bandar Lampung.