digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Abstrak - Rainier Zhafari Alhamdi
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

Masalah transportasi yang tidak kunjung terselesaikan ini diakibatkan oleh sulitnya pengembangan jaringan dan system transportasi di Bandung. Kesulitan dalam pengembangan jaringan jalan memberikan justifikasi bahwa sistem transportasi umum harus menjadi tumpuan utama dalam pemecahan masalah. Angkutan umum bus masih dapat menjadi potensi Solusi yang cukup optimal dalam menjawab permasalahan mobilitas daerah Bandung Raya. Kinerja pelaksanaan rencana sistem transportasi dan kinerjanya dapat selanjutnya dikaji. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perkembangan moda transportasi bus di Kota Bandung dalam mengimplementasi visi pengembangan jaringan transportasi yang andal sesuai yang tercantum pada Rencana Induk Transportasi Kota Bandung 2015- 2031 dan menganalisis kinerja operasional aspek keteraturan serta aspek keterjangkauan untuk studi kasus Trans Metro Pasundan koridor 2D. Hasil analisis menunjukkan bahwa implementasi rencana sistem transportasi bus dengan 9 trayek baru terrealisasi sebanyak 5 koridor. Kinerja operasional keteraturan seperti headway, kecepatan perjalanan, dan loading profile Trans Metro Pasundan koridor 2D menunjukkan bahwa headway untuk jam puncak dan non-puncak masih sesuai dengan SPM. Load factor pada jam puncak dan non-puncak menunjukkan nilai masing-masing yaitu 44,9% dan 36% keterisian faktor muat. Kinerja kemudahan akses pelayanan untuk studi kasus Trans Metro Pasundan koridor 2D menunjukkan bahwa terdapat 284.386 penduduk atau 15% dari total penduduk 15 kecamatan sekitar TMP 2D yang memiliki akses mudah jarak 500 meter ke layanan TMP 2D.