digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Indira Shakina Ramadhani
PUBLIC Yoninur Almira

BAB 1 Indira Shakina Ramadhani
PUBLIC Yoninur Almira

BAB 2 Indira Shakina Ramadhani
PUBLIC Yoninur Almira

BAB 3 Indira Shakina Ramadhani
PUBLIC Yoninur Almira

BAB 4 Indira Shakina Ramadhani
PUBLIC Yoninur Almira

BAB 5 Indira Shakina Ramadhani
PUBLIC Yoninur Almira

BAB 6 Indira Shakina Ramadhani
PUBLIC Yoninur Almira

PUSTAKA Indira Shakina Ramadhani
PUBLIC Yoninur Almira

LAMPIRAN Indira Shakina Ramadhani
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

Sebagai konsekuensi beralihnya praktik city branding ke bentuk partisipasi publik dan domain perencanaan wilayah dan kota, mendorong keberhasilan penerapan city branding untuk perlu memerhatikan dan mencapai penerimaan sosial. Di era digital saat ini, media sosial memberikan peluang dalam memahami kondisi penerimaan terhadap branding yang dilakukan dengan lebih mudah, tanggap, dan reaktif. Kota Bandung memiliki tingkat penggunaan media sosial yang tinggi dan telah menerapkan city branding ke dalam beberapa identitas. Adanya risiko penolakan dari keberjalanan praktik city branding Smart City dan Tematik Kota Bandung saat ini mendorong kebutuhan dalam memahami kondisi penerimaan sosial terhadap praktik city branding yang telah berjalan di Kota Bandung selama ini. Namun, saat ini belum ada kajian empirik yang mendefinisikan penerimaan sosial secara ekstensif dan komprehensif, terlebih lagi dengan menggunakan pendekatan media sosial sebagai alat yang dapat diandalkan untuk mengetahui dinamika perkotaan secara tanggap dan reaktif. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi penerimaan sosial terhadap city brand sebagai upaya mendorong kesuksesan upaya penerapan city branding di Kota Bandung melalui pendekatan media sosial mixedmethods. Hasil penelitian ini merumuskan sembilan variabel dan empat belas indikator dalam menilai penerimaan sosial city brand melalui media sosial. Dengan mengetahui karakteristik setiap komponen variabel penerimaan sosial terhadap city brand Kota Bandung, dapat diidentifikasi derajat penerimaan berada pada penerimaan sedang yang berada dalam rentang risiko perubahan sikap serta tingkat penerimaan yang baru mencapai pada tingkat sikap.