digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Atalia Erdhi Zahrani
Terbatas Perpustakaan Prodi Arsitektur
» ITB

Bandung sebagai kota terbesar keempat se-Indonesia tidak terlepas dari permasalahan klasik perkotaan yaitu adanya permukiman informal. Jumlah RTLH terbanyak ditemukan di Kecamatan Babakan Ciparay. Faktor timbulnya permukiman informal ini disebabkan oleh faktor fisik dan faktor sosial, ekonomi, serta budaya. Penyelesaian masalah kemiskinan dan pendidikan yang belum merata dapat dengan cara meningkatkan kualitas manusia melalui pemberdayaan masyarakat. Melihat potensi yang ada pada Kecamatan Babakan Ciparay, ternyata sudah terdapat roda penggerak ekonomi yang sudah berjalan di sana diantaranya adalah komunitas pengrajin kayu bekas, komunitas pengrajin tahu, dan komunitas seni sunda. Komunitas - komunitas ini tergolong pengusaha kecil dan menegah sehingga tidak terlepas dari permasalahan dasar yaitu kurangnya pengetahuan dan kurangnya pendidikan. Oleh karena itu, komunitas – komunitas tersebut perlu dibekali dengan pengetahuan dan tempat berkegiatan yang kreatif. Dengan bekal tersebut diharapkan komunitas dapat menjadi penggerak bagi ekonomi masyarakat sekitarnya. Peningkatan ekonomi diharapkan menjadi suatu solusi untuk meningkatkan kualitas hidup dari masyarakat permukiman informal. Tempat kegiatan yang kreatif juga dapat meningkatkan keinginan kolaborasi dan interaksi antar masyarakat. Oleh karena itu, Ruang Riung dirancang dengan tujuan menciptakan ruang yang dapat memantik keinginan komunitas dan masyarakat permukiman informal untuk meningkatkan pengetahuan sehingga masyarakat dapat mengembangkan usaha yang dikelolanya, serta menciptakan ruang kreatif yang dapat meningkatkan pengembangan diri sekaligus sebagai wadah kolaborasi dan interaksi antar masyarakat. Perancangan ruang riung mempertimbangkan konteks fisik lingkungan sekitar, karakter sosial budaya dari target pengguna. Ruang riung mencakup fungsi ruang berkumpul, perpustakaan, dan ruang untuk berjualan. Diharapkan melalui proyek ini masyarakat serta komunitas yang ada dapat saling berkolaborasi dan menciptakan masyarakat yang lebih mandiri.