Satellite Derived Bathymetry (SDB) merupakan salah cara untuk memperoleh data kedalaman dengan memanfaatkan penginderaan jauh. Metode ini dianggap efisien, namun belum banyak digunakan karena banyak parameter yang dapat mempengaruhi nilai akurasi. Parameter yang mempengaruhi akurasi seperti medium perambatan gelombang elektromagnetik, kondisi atmosfer, sifat fisis air, dasar perairan dan lain-lain, maka perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui parameter yang mempengaruhi tingkat akurasi. Memahami parameter yang dapat mempengaruhi nilai akurasi dapat digunakan untuk memprediksi nilai akurasi yang akan dihasilkan. Tujuan penelitian ini adalah membuat model preanalisis yang memprediksi nilai akurasi.
Model preanalisis ini dibuat dengan memanfaatkan tiga citra dengan resolusi spasial berbeda yaitu, Landsat 5, Citra Sentinel 2 dan Citra PlanetScope 3. Metode ekstraksi kedalaman yang digunakan adalah metode rasio band (band ratio). Metode ini dipilih karena menggunakan dua saluran dengan panjang gelombang yang berbeda.
Metode rasio band ini mengasumsikan bahwa dua saluran dengan panjang gelombang yang berbeda dapat memberikan respon spektral yang berbeda pula terhadap objek air. Saluran yang digunakan adalah kombinasi saluran biru dibagi dengan saluran hijau. Kombinasi ini dipilih karena memiliki nilai koefisien determinasi (R²) yang paling baik saat diregresikan. Berdasarkan model preanalisis yang dibuat, Citra Landsat 5 dapat menghasilkan nilai akurasi sebesar 1.288 meter. Citra Sentinel 2 menghasilkan nilai akurasi sebesar 0.627 meter. Citra PlanetScope dengan menghasilkan nilai akurasi 0.613 meter. Sehingga dapat disimpulkan semakin baik resolusi citra yang digunakan semakin baik pula nilai akurasi yang dihasilkan. Hal ini dikarenakan semakin baik resolusi spasial maka semakin banyak kandungan pure piksel yang dimiliki.