digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Ghifary Adnan Fauzan Al-Harits
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

BAB 1 Ghifary Adnan Fauzan Al-Harits
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

BAB 2 Ghifary Adnan Fauzan Al-Harits
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

BAB 3 Ghifary Adnan Fauzan Al-Harits
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

BAB 4 Ghifary Adnan Fauzan Al-Harits
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

BAB 5 Ghifary Adnan Fauzan Al-Harits
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

PUSTAKA Ghifary Adnan Fauzan Al-Harits
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

LAMPIRAN Ghifary Adnan Fauzan Al-Harits
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

Kota Bandung telah mengalami perkembangan sejak pembentukannya hingga kini yang terlihat wujudnya di wilayah Bandung Timur sebagai wilayah perluasannya. Upaya mendorong dan memprioritaskan pengembangan wilayah Bandung Timur serta penetapan PPK Gedebage telah dicantumkan dalam RTRW Kota Bandung tahun 2011-2031 yang juga dimuat dalam RPJMD Kota Bandung tahun 2018-2023 agar dapat mengurangi beban pelayanan PPK Alun-Alun di wilayah Bandung Barat. Dalam tujuan penataan ruang RDTR Kota Bandung tahun 2015-2035 dijelaskan bahwa setiap SWK telah mengimplementasikan konsep city branding yang dapat digunakan sebagai acuan penataan dan perwujudan ruang sekaligus meningkatkan daya saing. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan kinerja city branding antara wilayah Bandung Timur sebagai wilayah yang didorong pembangunannya dengan wilayah Bandung Barat sebagai wilayah yang dikendalikan pembangunannya. Berdasarkan konsep city branding yang menekankan adanya partisipasi masyarakat yang tinggal di kota tersebut serta perkembangan PPGIS dan big data crowdsourcing dalam perencanaan, penelitian ini menggunakan data POI OSM dan geolocated tweet yang merepresentasikan aspek fungsional dan persepsi masyarakat. Metode analisis yang dilakukan adalah mixed method melalui pendekatan evaluasi semu dan acuan kerangka city branding evaluative framework. Hasil analisis memperlihatkan kinerja city branding SWK di wilayah Bandung Barat yang secara umum telah memiliki keunikan dari identitas aspek fungsional dan lokasi tweet yang memberikan persepsi terkait brand meskipun citra kota dalam bentuk sentimen masyarakat terhadap seluruh topik brand masih bermakna negatif. Implementasi city branding di wilayah Bandung Barat lebih unggul dibandingkan wilayah Bandung Timur yang masih berproses untuk menciptakan identitas aspek fungsionalnya yang sejalan dengan upaya meningkatkan perwujudan tata ruang sehingga pembangunan ke depannya dapat berpotensi meningkatkan daya tarik kota. Oleh karena itu, untuk mengoptimalkan implementasi city branding perlu pertimbangan kembali terkait tujuan dan identitas brand secara partisipatif yang dilanjutkan dengan peningkatan kualitas pelayanan agar dapat menarik masyarakat.