digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Indah Permata Pangputri
PUBLIC Dewi Supryati

Dalam menghadapi lingkungan bisnis yang semakin kompetitif, PT Batam Online Supermarket berusaha untuk berkembang dan meningkatkan daya saingnya. Untuk mencapai kinerja finansial, produktivitas, dan kepuasan pemangku kepentingan yang tinggi, diperlukan keselarasan antar komponen organisasi atau orientasi strategis yang efektif. Gejala-gejala yang diamati pada PT Batam Online Supermarket, seperti komunikasi yang minim, perbedaan cara kerja, ketidakdisiplinan, egoisme, dan konflik antar individu mencerminkan ketidakefektifan komponen dalam mendukung karyawan untuk menyampaikan layanan secara efektif. Untuk menciptakan orientasi strategis yang efektif, analisis pada tingkat organisasi diperlukan untuk terlebih dahulu menilai kondisi eksisting organisasi. Oleh karena itu, penelitian ini ditujukan untuk mendiagnosis efektivitas komponen organisasi, menentukan komponen yang menjadi prioritas perbaikan, dan merancang intervensi pengembangan organisasi bagi PT Batam Online Supermarket. Sebagai tambahan, faktor demografi seperti keragaman generasi memberikan tantangan tersendiri dalam mewujudkan lingkungan kerja yang efektif, sehingga perspektif multi generasi juga menjadi perhatian dalam penelitian. Desain penelitian yang digunakan adalah studi campuran convergent parallel. Model Weisbord’s Six Box dipilih sebagai model diagnosis organisasi. Pengumpulan data secara kuantitatif dilakukan menggunakan Organizational Diagnosis Questionnaire Preziosi kepada sampel penelitian sebanyak 16 orang. Pengumpulan data secara kualitatif dilakukan dengan wawancara terstruktur kepada Direktur Utama dan masing-masing 1 karyawan yang mewakili generasi X, Y, dan Z. Hasil diagnosis dianalisis dengan analisis deskriptif dan analisis konten, kemudian hasilnya dibandingkan untuk menemukan kesenjangan antara sistem formal dan informal. Hasil diagnosis menunjukkan terdapat masalah kritis pada komponen struktur, kepemimpinan, dan mekanisme pendukung. Ketiga komponen tersebut dijadikan prioritas perbaikan dalam penelitian ini. Komponen lainnya seperti tujuan, penghargaan, hubungan, dan sikap terhadap perubahan tidak menunjukkan masalah yang serius. Jenis intervensi teknostruktural diusulkan kepada perusahaan dengan membuat dokumen deskripsi kerja dan SOP sebagai upaya formalisasi dan standardisasi pekerjaan.