Indonesia telah dikenal sebagai salah satu produksi startup tertinggi di dunia. Namun sayangnya,
tingkat kegagalannya bisa mencapai 90% dimana survei menunjukkan bahwa 65% kegagalan startup
disebabkan oleh para pemimoin. Temuan lain juga menunjukkan bahwa Indonesia memiliki tingkat
keterlibatan pegawai terendah di Asia Tenggara. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk
mengetahui karakteristik apa yang harus dimiliki seorang pemimpin dan bagaimana menerapkan
karakteristik tersebut untuk menumbuhkan keterlibatan pegawai untuk meningkatkan kinerja
organisasi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan fokus pada studi kasus ganda
sebagai metode dengan tujuan memperoleh pengalaman individu dan kelompok. Untuk menjawab
tujuan penelitian, dipilih dua startup tahap awal beserta enam informan dan dilakukan wawancara
mendalam. Analisis data dimulai dengan prosedur pengkodean dari pengkodean terbuka hingga
pengkodean selektif dan diakhiri dengan analisis pencocokan pola. Dari hasil analisis, ditemukan lima
karakteristik kepemimpinan pada startup tahap awal yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin untuk
meningkatkan keterlibatan pegawait: (1) Influence, yang menunjukkan seorang pemimpin yang dapat
membimbing tim menuju tujuan perusahaan, tahu bagaimana menyampaikan komando, dan seorang
pemimpin yang dapat menjadi tolak ukur bagi karyawannya; (2) Tegas, yaitu orang yang memiliki
perilaku disiplin dan secara objektif membuat keputusan yang tegas; (3) Kecerdasan, ciri-ciri tersebut
terbagi menjadi dua mode yaitu pemimpin yang memiliki kecerdasan emosional yang baik dan
pemimpin yang cerdas secara intelektual; (4) Demokrasi, yang digambarkan sebagai seorang
pemimpin yang memberikan kesempatan kepada bawahannya untuk berbagi pemikiran, seorang
pemimpin yang dapat membuka diri kepada siapa saja yang ingin menjadi temannya, dan seorang
pemimpin yang memiliki kepercayaan pada karyawannya; (5) Menginspirasi, memaknai sebagai
seorang pemimpin yang memiliki optimisme, dan semangat, serta menyebarkan hal-hal positif yang
dapat ditularkan kepada karyawannya; (6) Empati, pemimpin yang bisa dekat dan memahami setiap
bawahannya. menginspirasi, menginspirasi itu sendiri bertanggung jawab; (7) Bertanggung jawab,
Seorang pemimpin harus mampu memberikan tanggung jawab ekstra dan konsistensi dalam
menjalankan bisnis. Setiap karakteristik memiliki contoh praktis sendiri bagaimana pemimpin dapat
menerapkan karakteristik tersebut dalam kasus nyata, sehingga dapat meningkatkan kinerja organisasi
secara tidak langsung. untuk penelitian selanjutnya, peneliti dapat menggunakan metode kuantitatif
dengan menggunakan karakteristik yang telah disebutkan di atas sebagai variabelnya. Lingkup
penelitiannya sendiri bisa lebih besar, tidak hanya fokus pada green product startups tetapi bisa
langsung ke startup tahap awal dalam skala besar. Tujuannya adalah untuk mengetahui karakteristik
mana yang lebih cocok atau relevan dalam kasus startup tahap awal.
Keywords: Keterlibatan Pegawa, Kepemimpinan, Performan Organisasi, Perusahaan Rintisan.