digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Sobani
PUBLIC Alice Diniarti

COVER Sobani
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 1 Sobani
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 2 Sobani
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 3A Sobani
PUBLIC 

BAB 3B Sobani
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 4A Sobani
PUBLIC 

BAB 4B Sobani
PUBLIC 

BAB 4C Sobani
PUBLIC 

BAB 5 Sobani
PUBLIC Alice Diniarti

PUSTAKA Sobani
PUBLIC Alice Diniarti

Lapangan Mahes ditemukan pada tahun 1993 oleh sumur eksplorasi Mahes-1 dan terbukti menunjukkan adanya hidrokarbon setelah dilakukan Drill Stem Test (DST) dengan hasil test sebesar 9 mmscfd. Namun sampai sekarang, lapangan ini belum dikembangkan karena belum terdapatnya studi terintegrasi untuk melihat distribusi heterogenitas dari properti reservoar. Penelitian ini bertujuan untuk mengkarakterisasi dan mengidentifikasi penyebaran heterogenitas properti reservoar batugamping terisolasi dengan melakukan pemodelan reservoar secara terintegrasi terhadap analisis asosiasi fasies, sikuen stratigrafi, dan rock typing. Lapangan ini hanya memiliki satu sumur eksplorasi yaitu Mahes-1 sehingga upaya karakterisasi reservoir dioptimalkan dengan memanfaatkan data seismik 3D dan interpretasi secara komprehensif terhadap data sumuran yang tersedia. Data yang terdapat dari sumur Mahes-1 yaitu well log (gamma ray, resisitivity, neutron, dan density), batuan inti (58 ft), sayatan tipis (14 sampel), routine core (46 sampel), dan special core analysis (8 sampel). Data seismik berupa struktur kedalaman dan seismik atribut, memiliki peranan penting dalam penyebaran properti reservoar dalam pembuatan model. Heterogenitas reservoar batugamping yang tinggi dipengaruhi oleh keragaman fasies, distribusi fasies, proses pertumbuhan batugamping yang berhubungan dengan perubahan muka air laut dan diagenesis. Dalam studi ini terdapat empat tahapan analisis yang dilakukan, yaitu tahap pertama berupa analisis asosiasi fasies dengan melakukan deskripsi inti batuan dan petrografi. Tahap kedua yaitu analisis sikuen stratigrafi dengan mengaplikasikan metode chronostratigraphy dan interpretasikan seismik stratigrafi. Tahap ketiga yaitu analisis rock type dengan menggunakan metode Winland R35, dan tahap keempat yaitu integrasi tahapan sebelumnya ke dalam proses pembuatan model batugamping terisolasi dengan metode geostatistics sehingga didapatkan hasil yang komprehensif. Hasil analisis asosiasi fasies dikelompokkan ke dalam lima kelompok yaitu open shelf, forereef slope, reef core, back-reef lagoon outer, dan back-reef lagoon inner. Proses pertumbuhan batugamping teridentifikasi menunjukkan adanya tiga sikuen yang didominasi oleh fase Highstand System Tract (HST) dan tiga bidang Sequence Boundary (SB). Lapisan di sekitar bidang Sequence Boundary (SB) memiliki properti reservoar yang relatif baik karena adanya proses diagenesis yang intensif dalam mengontrol perkembangan porositas sekunder. Analisis kualitas properti reservoar dilakukan dengan menggunakan rock typing metode Winland R35, yang menghasilkan RT-1, RT-2, RT-3, RT-4, dan RT-5. Rock type yang paling baik adalah RT-1, karena didominasi oleh litofasies biocalstic packstone dengan intensitas vuggy yang intensif, dan lingkungan pengendapan yang berada pada area back-reef lagoon outer. Hasil pemodelan terintegrasi batugamping terisolasi menunjukkan bahwa penyebaran properti reservoar yang memiliki kualitas paling tinggi berada pada zona 2 dan zona 4. Kedua zona ini berada pada area lingkungan pengendapan back-reef lagoon outer dan area sekitar bidang Sequence Boundary (SB) akan memiliki intensitas vuggy yang intensif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa heterogenitas batugamping terisolasi terbukti dipengaruhi oleh keragaman fasies, distribusi fasies, proses pertumbuhan batugamping, dan diagenesis. Proses pemodelan terintegrasi batugamping terisolasi dapat menunjukkan penyebaran heterogenitas properti reservoar secara spasial baik vertikal maupun lateral, sehingga kedepannya Lapangan Mahes dapat dikembangkan.