Lapangan Berbakat (BKB) terletak 160 km di sebelah barat Kota Palembang
Provinsi Sumatra Selatan, termasuk dalam wilayah kerja PT Pertamina EP Asset 2.
Lapangan ini sudah berproduksi sejak tahun 1932, dengan laju produksi awal 1,835
BOPD. Lapisan utama lapangan BKB berada pada Formasi Talang Akar (TAF)
yaitu lapisan pertama dan kedua, serta pada Formansi Lahat (LAF) yaitu lapisan
B2. Total kumulatif produksi pada Formasi TAF sebesar 147,4 MMBO dengan
recovery factor sebesar 32.3%, sedangkan pada Formasi LAF kumulatif produksi
sebesar 2.1 MMBO dengan recovery factor mencapai hanya 2.3%. Dari data
tersebut potensi minyak pada lapisan LAF masih sangat besar dan belum
mempunyai model geologi, sehingga dibutuhkan model geologi yang komprehensif
untuk pengembangan pada lapisan tersebut.
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data batuan inti dari satu sumur,
data rekaman tali kawat dari 219 sumur, analisis fosil dari dua sumur dan data
seismik tiga dimensi. Tahapan penelitian dilakukan dengan menentukan litofasies
dan asosiasi fasies dari data batuan inti serta dibantu data biostratigrafi untuk
menentukan lingkungan dan umur pengendapan. Selanjutnya menentukan analisis
sikuen dan penanda parasikuen dari pola elektrofasies tiap sumur. Korelasi
stratigrafi sikuen untuk menentukan pola penyebaran fasies pengendapan,
dilanjutkan dengan pemodelan fasies dan properti batuan.
Dari data batuan inti, Formasi LAF dicirikan oleh fasies batulempung, batulanau,
tuff, dan batupasir. Terdapat tiga pola elektrofasies yaitu agradasi yang mencirikan
endapan sungai (braided river), pola menghalus ke atas (finning upward) yang
mencirikan endapan floodplain, pola mengkasar ke atas (coarsening upward)
mencirikan bar dan crevasse splay. Terdapat dua parasikuen yang dapat
diidentifikasi yaitu parasikuen BSM-L3 yang diendapkan pada transgressive
system tract, dilanjutkan dengan parasikuen L3-B2 yang diendapkan pada
lingkungan braided river, crevasse splay, dan floodplain pada kondisi lowstand
system track.
Hasil pemodelan geologi khusus pada lapisan B2 memperlihatkan endapan sungai
dengan arah pengendapan relatif dari utara-selatan merupakan sedimen synrift, arah
pengendapan dikontrol oleh struktur pembentukan lisu (graben). Properti lapisan
B2 memiliki porositas rata – rata sebesar 0.17, permeabilitas rata – rata sebesar
43.4mD, ketebalan rata – rata 25.2 ft, dan penyebaran properti lapisan tersebut
dipengaruhi oleh lingkungan pengendapannya.