Abstrak - Farhan Arrafy Mizandi
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
COVER - Farhan Arrafy Mizandi
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB I - Farhan Arrafy Mizandi
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB II - Farhan Arrafy Mizandi
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB III - Farhan Arrafy Mizandi
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB IV - Farhan Arrafy Mizandi
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB V - Farhan Arrafy Mizandi
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
PUSTAKA - Farhan Arrafy Mizandi
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
LAMPIRAN - Farhan Arrafy Mizandi
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Lapangan Macaca merupakan salah satu lapangan minyak yang terdapat di tepi bagian timur dari Cekungan Sumatra Tengah, Riau, yang memproduksi hidrokarbon pada reservoir interval 1440 dan 1460 di Formasi Bekasap. Penemuan hidrokarbon pada lapangan ini dimulai pada tahun 1974 yaitu sumur M-1 yang kemudian diikuti oleh sumur-sumur eksplorasi dan pengembangan lainnya. Studi ini dilakukan untuk dapat menentukan interpretasi lingkungan pengendapan dan memetakan distribusi fasies dalam interval reservoir.
Reservoir batupasir utama pada Lapangan Macaca ini adalah channel dengan bentuk pola meandering yang dipengaruhi oleh adanya pengaruh pasang surut pada lingkungan estuari. Litofasies yang terendapkan terdiri dari: (1) Massive fine sandstone (Sm), (2) Cross laminated very fine sandstone (Sc), (3) Flaser - wavy laminated very fine sandstone (Sfl), (4) Bioturbated massive sandstone (Fbm), (5) Lenticular laminated mudstone (Fll), (6) Coals (C). Litofasies – litofasies tersebut dikelompokkan dalam asosiasi fasies yang berbeda-beda, yaitu : (1) Fluvial – tidal channel, (2) Tidal sand bar, (3) Floodplain.
Hasil korelasi stratigrafi sikuen yang dihasilkan pada interval penelitian terdiri dari dua system tract yaitu Lowstand System Tract (LST) dan Transgressive System Tract (TST). Berdasarkan sebaran distribusi reservoir, dapat ditentukan penyebaran asosiasi fasies fluvial-tidal channel tersebar di bagian tengah, yang memanjang dari timur laut hingga barat daya interval penelitian, tidal sand bar tersebar di bagian barat daya daerah penelitian, dan salt marsh tersebar di daerah utara dan selatan dari daerah penelitian. Hasil distribusi dan geometri memperlihatkan bahwa arah pengendapan sedimen pada interval penelitian adalah timur laut – barat daya. Rata-rata properti fisik dari berbagai asosiasi fasies menunjukkan bahwa asosiasi fasies fluvial-tidal channel memiliki nilai Vsh sebesar 0,29, PHIE sebesar 0,28, dan NS sebesar 0,50. Asosiasi fasies tidal sand bar memiliki nilai Vsh sebesar 0,32, PHIE sebesar 0,24, dan NS sebesar 0,39. Sementara itu, asosiasi fasies floodplain menunjukkan nilai Vsh sebesar 0,61, PHIE sebesar 0,06, dan NS sebesar 0,2. Berdasarkan analisis ini, asosiasi fasies fluvial-tidal channel dinilai sebagai yang paling potensial sebagai reservoir.