digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

COVER M. Fahrur Rozy
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza

BAB 1 M. Fahrur Rozy
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza

BAB 2 M. Fahrur Rozy
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza

BAB 3 M. Fahrur Rozy
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza

BAB 4 M. Fahrur Rozy
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza

PUSTAKA M. Fahrur Rozy
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza

ICONNET merupakan produk ICON+ anak perusahaan PLN. Produk yang ditawarkan layanan ini adalah layanan broadband internet dan broadband internet + TV. Layanan ini pertama kali diluncurkan pada tahun 2019 dengan nama STROOMNET dan pada tahun 2021 berganti nama menjadi ICONNET. ICONNET memiliki hak eksklusif Right of Way PLN, yaitu penggunaan asset strategis PLN Group yang tersebar di seluruh Indonesia dalam pembangunan infrastruktur fixed broadband. Saat ini untuk mendapatkan layanan ICONNET dapat melalui aplikasi PLN New Mobile dan website iconnet.id. Untuk meningkatkan jumlah pelanggan, ICONNET juga melakukan on-site marketing dan memanfaatkan SDM PLN Group sebagai marketing sales. Pelanggan retail merupakan segmen baru yang dijalankan ICON pada tahun 2020 dan masih memiliki potensi pasar yang besar karena rendahnya penetrasi Fixed Broadband. Pada tahun 2021 target penambahan 116 ribu pelanggan ICONNET tidak dapat tercapai dengan realisasi 107 ribu. Persaingan di pasar fixed broadband sangat ketat dari segi harga, kecepatan layanan, kecepatan penanganan keluhan, kecepatan koneksi dan merek. ICONNET memiliki keunggulan kompetitif yaitu dapat menggunakan sumber daya PLN Group. ICONNET harus mencari masalah utama tidak tercapainya pelanggan tambahan. Mereka harus mengetahui lokasi dimana coverage ICONNET sudah ada, tetapi pelanggan di lokasi tersebut belum berlangganan atau pelanggan yang telah berlangganan ke provider lain beralih ke ICONNET. Dalam penelitian ini penulis menggunakan kuesioner untuk mengumpulkan data. Data terdiri dari profil responden dan perilaku pelanggan. Pertanyaan dalam kuisioner adalah tentang pelanggan apa yang ingin berlangganan fixed broadband dan apakah mereka mengetahui merek ICONNET. Profil responden dibedakan berdasarkan domisili, pendapatan dan pernah berlangganan fixed broadband karena penulis memberikan kuisioner kepada warga di wilayah Tasikmalaya, Pangandaran, Banjar dan Ciamis. Kuesioner ini disebarkan dalam waktu seminggu dari tanggal 15 Februari 2022 – 22 Februari 2022. Kuesioner disebarkan kepada 515 orang dengan 11 pertanyaan yang masing-masing memiliki tujuan untuk penelitian ini. Analisis data yang dilakukan penulis terbagi menjadi dua, yaitu faktor eksternal dan faktor internal. Untuk faktor eksternal penulis menggunakan Five Cs sedangkan untuk faktor internal menggunakan STP (Segmenting, Targeting dan Positioning) dan bauran pemasaran (People, Product, Price, Place dan Promotion). Dari data tersebut akan diperoleh analisis SWOT untuk mengetahui kondisi bisnis baik secara internal maupun eksternal. Penulis kemudian membuat strategi dan rencana implementasi berdasarkan hasil tersebut guna mengatasi permasalahan bisnis yang muncul.