digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Bendungan Pidekso merupakan salah satu bendungan di Kabupaten Wonogiri Provinsi Jawa Tengah dengan luas daerah aliran sungai 56,79 km2 yang diproyeksikan untuk memenuhi kebutuhan irigasi dan air baku. Proses pembangunan Bendungan Pidekso salah satunya adalah proses pengelakan sungai dengan bangunan pengelak yang terdiri dari konduit pengelak dan bendungan pengelak. Kapasitas desain asli konduit hanya sebesar 17,6% dari debit banjir rencana. Selain itu, dimensi konduit asli berbentuk tapal kuda 1 lubang yang dikhawatirkan berpotensi menutup aliran air ke hilir secara total saat plugging konduit. Karena itu dibutuhkan alternatif perencanaan desain bangunan pengelak dengan menyesuaikan kondisi aktual di lapangan. Perencanaan ulang meliputi analisis hidrologi yang didasarkan pada buku petunjuk teknis debit banjir pada bendungan dan analisis hidraulika konduit dengan bantuan perangkat lunak HY-8. Dari hasil perhitungan didapat alternatif dimensi konduit rencana berbentuk double box culvert berukuran 3 m x 3 m x 2 lubang dengan debit maksimum outflow sebesar 152,92 m3/s dan elevasi banjir maksimum di +171,32 m. Tulangan yang digunakan pada konduit adalah D25-200 pada slab atas, D19-150 pada slab samping, D25-150 pada slab bawah, dan D16-150 untuk tulangan susut/pembagi. Dimensi bendungan pengelak (cofferdam) dipilih tipe zonal inti miring dengan kemiringan lereng 1:3 dan puncak cofferdam berada pada elevasi +173 m. Rancangan anggaran biaya untuk bangunan pengelak sekitar Rp 64,9 milyar.