Bendungan Pidekso merupakan salah satu bendungan di Kabupaten Wonogiri
Provinsi Jawa Tengah dengan luas daerah aliran sungai 56,79 km2 yang
diproyeksikan untuk memenuhi kebutuhan irigasi dan air baku. Proses
pembangunan Bendungan Pidekso salah satunya adalah proses pengelakan sungai
dengan bangunan pengelak yang terdiri dari konduit pengelak dan bendungan
pengelak. Kapasitas desain asli konduit hanya sebesar 17,6% dari debit banjir
rencana. Selain itu, dimensi konduit asli berbentuk tapal kuda 1 lubang yang
dikhawatirkan berpotensi menutup aliran air ke hilir secara total saat plugging
konduit. Karena itu dibutuhkan alternatif perencanaan desain bangunan pengelak
dengan menyesuaikan kondisi aktual di lapangan. Perencanaan ulang meliputi
analisis hidrologi yang didasarkan pada buku petunjuk teknis debit banjir pada
bendungan dan analisis hidraulika konduit dengan bantuan perangkat lunak HY-8.
Dari hasil perhitungan didapat alternatif dimensi konduit rencana berbentuk double
box culvert berukuran 3 m x 3 m x 2 lubang dengan debit maksimum outflow
sebesar 152,92 m3/s dan elevasi banjir maksimum di +171,32 m. Tulangan yang
digunakan pada konduit adalah D25-200 pada slab atas, D19-150 pada slab
samping, D25-150 pada slab bawah, dan D16-150 untuk tulangan susut/pembagi.
Dimensi bendungan pengelak (cofferdam) dipilih tipe zonal inti miring dengan
kemiringan lereng 1:3 dan puncak cofferdam berada pada elevasi +173 m.
Rancangan anggaran biaya untuk bangunan pengelak sekitar Rp 64,9 milyar.