Dalam rangka mensukseskan kestabilan pangan, swasembada pangan serta
meningkatkan kestabilan ekonomi masyarakat, Pemerintah Indonesia dalam hal ini
Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat melakukan berbagai
pembangunan infrastruktur penunjang kestabilan pangan. Pemerintah melalui
peraturan Presiden No. 47 Tahun 2016 menetapkan beberapa proyek bendungan
sebagai Proyek Strategis Nasional untuk mendukung ketahanan air dan pangan
nasional. Namun dalam pelaksanaannya, banyak bendungan yang sedang dibangun
mengalami kenaikan biaya konstruksi. Bendungan Cipanas adalah salah satu
bendungan yang mengalami kenaikan biaya konstruksi sebesar 66%. Penelitian ini
memiliki tujuan untuk memperoleh pemahaman adanya hubungan antara
karakteristik proyek dengan faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kenaikan
biaya konstruksi Bendungan Cipanas. Penelitian ini dibatasi kepada proyek
Bendungan yang termasuk dalam Proyek Strategis Nasional yakni Bendungan
Cipanas. Penelitian ini diharapkan dapat mengidentifikasi faktor-faktor penyebab
kenaikan biaya konstruksi pada proyek Bendungan Cipanas, sehingga untuk
proyek-proyek bendungan serupa dapat diantisipasi dan diambil tindakan untuk
mencegah atau mengendalikan kenaikan biaya yang sangat berarti. Dengan
menggunakan data sekunder berupa data kontrak dan data primer yakni kuisioner
yang dilakukan kepada Pelaku Konstruksi Bendungan Cipanas didapatkan faktor
yang berpengaruh terhadap kenaikan biaya konstruksi adalah kondisi geologi,
kesalahan perencanaan, sulitnya mendapatkan material, tenaga kerja dan peralatan,
keterlambatan pembebasan lahan, kondisi sosial masyarakat, pelaksanaan
konstruksi yang buruk, kenaikan harga material, pengajuan klaim, estimasi biaya
yang tidak tepat, kondisi ekonomi, kondisi global, force majeure, akses proyek yang
sulit, kebijakan pemerintah, dan perubahan iklim. Karakteristik Bendungan Cipanas
yang ditemukan adalah lokasi proyek, tipe bendungan dan ketersediaan material,
tipe saluran pengelak, kondisi geologi, pembebasan lahan dan kebutuhan lahan serta
kondisi sosial masyarakat.