ABSTRAK Muhammad Bayu Rizqyputra
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
BAB 1 Muhammad Bayu Rizqyputra
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
BAB 2 Muhammad Bayu Rizqyputra
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
BAB 3 Muhammad Bayu Rizqyputra
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
BAB 4 Muhammad Bayu Rizqyputra
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
BAB 5 Muhammad Bayu Rizqyputra
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
BAB 6 Muhammad Bayu Rizqyputra
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
PUSTAKA Muhammad Bayu Rizqyputra
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
LAMPIRAN Muhammad Bayu Rizqyputra
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
Pasar rakyat merupakan salah satu pondasi dalam peningkatan ekonomi nasional,
strategis dalam peningkatan pendapatan asli daerah, dan penyedia lapangan pekerjaan
bagi masyarakat Indonesia. Namun saat ini pasar rakyat sangat erat dikaitkan dengan
kesan kotor, kumuh, bau, dan lain sebagainya . Kondisi seperti ini tentunya
menimbulkan kesan tidak nyaman saat berbelanja di pasar rakyat. Pasar Kebon
Kembang Kota Bogor merupakan salah satu pasar regional yang berada di pusat Kota
Bogor. Pasar ini memiliki berbagai persoalan seperti pedagang kaki lima yang tidak
teratur, parkir yang kurang teratur, angkutan umum yang berhenti di sembarang
tempat, kemacetan lalu lintas, trotoar yang tidak ramah pejalan kaki, dan kondisi
sarana prasarana yang belum baik. Dalam RTRW Kota Bogor disebutkan bahwa pasar
ini merupakan pasar yang akan dilakukan revitalisasi untuk memperbaiki kondisi pasar
menjadi lebih baik lagi. Selain itu masuk ke dalam rencana pengembangan konsep
transit oriented development di Stasiun Bogor yang hingga saat ini belum di
realisasikan. Maka dari itu perlu suatu perancangan ulang Pasar Kebon Kembang
sesuai dengan prinsip normatif agar tercipta ruang pasar yang nyaman dalam
memberikan pelayanan baik kepada pedagang maupun konsumen dengan menerapkan
konsep transit oriented development. Untuk menyelesaikan berbagai persoalan yang
terjadi di kawasan tersebut, beberapa rancangan yang dilakukan diantaranya yaitu
membuat bangunan vertikal untuk kawasan campuran, menyediak an area khusus
angkutan umum, menyediakan parkir basement, relokasi PKL, meningkatkan kualitas
dan kuantitas jalur pejalan kaki yang terintegrasi dengan kegiatan sekitar, penambahan
ruang terbuka hijau, serta penyediaan dan perbaikan sarana prasarana. Kons ep ini
diharapkan dapat menciptakan pasar yang memiliki kawasan campuran yang nyaman
untuk melakukan berbagai aktivitas, PKL dan angkutan umum yang lebih tertata, lebih
ramah kepada pejalan kaki dan pengguna sepeda, serta terintegrasi dengan simpul
transportasi di Stasiun Bogor. Sehingga orang-orang dapat melakukan berbagai
kegiatan hanya di satu lokasi dan lebih menggunakan angkutan umum, bersepeda,
maupun berjalan kaki untuk bermobilisasi. Penelitian ini akan menggunakan metode
fragmental dengan beberapa tahapan yang meliputi pengumpulan data primer dan
sekunder, analisis eksternal dan internal tapak, formulasi kebijakan dan prinsip
perancangan, serta penyusunan perancangan kawasan.