digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Rina Ramadhani
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

BAB 1 Rina Ramadhani
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

BAB 2 Rina Ramadhani
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

BAB 3 Rina Ramadhani
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

BAB 4 Rina Ramadhani
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

BAB 5 Rina Ramadhani
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

PUSTAKA Rina Ramadhani
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

Pengembangan pariwisata berbasis masyarakat dan komunitas yang dikenal dengan istilah Community Based Tourism (CBT) merupakan suatu pendekatan dalam pengembangan pariwisata yang berfokus pada keseimbangan ekonomi, sosial, dan lingkungan dengan mengandalkan pemberdayaan masyarakat lokal sebagai pelaku sekaligus penerima manfaat. Desa wisata merupakan manifestasi dalam penerapan konsep CBT yang dapat memberikan manfaat sosial, ekonomi, dan lingkungan. Gampong Nusa merupakan salah satu desa wisata yang dinilai berhasil dan mandiri dalam memberdayakan masyarakat setempat untuk mengelola pariwisata berbasis masyarakat. Melalui penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif, serta metode analisis konten, studi ini berupaya untuk mengidentifikasi proses pengembangan konsep CBT dan peran para aktor yang terlibat dalam pengembangan pariwisata di Gampong Nusa. Dasar teori dalam penelitian ini meliputi pengembangan pariwisata berkelanjutan, konsep CBT, dan teori partisipasi yang digunakan untuk proses pengembangan konsep CBT serta bentuk partisipasi para aktor yang terlibat dalam pengembangan pariwisata di Gampong Nusa. Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa terdapat lima fase pengembangan konsep CBT di Gampong Nusa yaitu fase persiapan, fase penilaian masyarakat dan pengembangan komunitas, fase organisasi, fase perencanaan dan pelaksanaan, dan fase pengawasan (inovasi). Gampong Nusa memiliki kemampuan yang berbeda dan terus meningkat di setiap fasenya dalam penerapan konsep CBT. Namun pada tahun 2020 terdapat kendala dikarenakan Covid- 19 yang mempengaruhi fase pengembangan Gampong Nusa. Masyarakat Gampong Nusa telah mandiri dalam mengelola merencanakan pengembangan pariwisata. Keberhasilan Gampong Nusa dalam penerapan konsep CBT tidak lepas dari peran dan partisipasi aktor yang terbagi tiga aktor yaitu masyarakat, pemerintah, dan swasta. Peran dan partisipasi aktif masing-masing aktor memberikan pengaruh terhadap peningkatan pendapatan sebagai salah satu manfaat pariwisata di Gampong Nusa. Aktor kunci dalam pengembangan konsep CBT di Gampong Nusa adalah Lembaga Pariwisata Nusa (LPN) yang memiliki peran penting dalam berproses mulai dari fase persiapan hingga fase pengawasan (inovasi) dan kerja sama yang dilakukan dengan pihak eksternal seperti pemerintah dan swasta. Dalam tiap fase pengembangan aktoraktor terlibat memiliki peran dan bentuk partisipasi masing-masing yang sesuai dengan kemampuannya.