digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Syahrul Ramadhan
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

BAB 1 Syahrul Ramadhan
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

BAB 2 Syahrul Ramadhan
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

BAB 3 Syahrul Ramadhan
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

BAB 4 Syahrul Ramadhan
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

BAB 5 Syahrul Ramadhan
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

PUSTAKA Syahrul Ramadhan
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

2021 TA PP SYAHRUL RAMADHAN_LAMPIRAN.pdf]
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

2021 TA PP SYAHRUL RAMADHAN_JURNAL.pdf)u
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

Silicon Valley merupakan taman sains pertama yang memiliki konsep hubungan antara aliansi institusional akan menghasilkan pengembangan dan inovasi teknologi yang lebih besar dan mampu mendorong pengembangan wilayah. Indonesia dalam mewujudkan bangsa yang berdaya saing dalam pengembangan dan pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi menerapkan pengembangan 100 Kawasan Sains dan Teknologi di kabupaten/kota. Kabupaten Cirebon memiliki potensi pengembangan KST karena diarahkan salah satunya sebagai kawasan industri dan terdapat isu pengembangan teknopolis. Kolaborasi aktor merupakan faktor penting pengembangan inovasi dan teknologi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis jaringan aktor dalam pengembangan teknologi dan inovasi sebagai usulan pengembangan KST di Kabupaten Cirebon. Sasarannya adalah mengidentifikasi peran aktor dan menganalisis hubungan dan jaringan aktor dalam pengembangan teknologi dan inovasi. Metode pengumpulan data menggunakan data primer wawancara (purposive dan snowball) kepada aktor-aktor terkait pengembangan teknologi dan inovasi di Kabupaten Cirebon. Analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif kualitatif dan social network analysis yang terbagi tiga analisis yaitu derajat sentralitas, sentralitas kedekatan, dan sentralitas keterantaraan. Berdasarkan hasil analisis diperoleh bahwa aktor pemerintah memiliki peran sebagai aktor yang membuat dan menetapkan kebijakan/regulasi, menyediakan dukungan fasilitas infrastruktur dan modal, serta merencanakan dan melaksanakan kegiatan inovasi daerah. Aktor universitas memproduksi sumber daya manusia dan ilmu pengetahuan, serta menyebarkan pengetahuan yang dihasilkan. Aktor bisnis memberi dukungan infrastruktur dan modal, serta sebagai aktor yang memberikan pelatihan dan pengalaman terkait skill di dunia kerja. Sedangkan pada jaringan aktor diketahui bahwa aktor pemerintah memiliki nilai terbesar pada derajat sentralitas, sentralitas kedekatan, dan sentralitas keterantaraan. Sehingga disimpulkan bahwa masingmasing aktor telah cukup baik memiliki peran dalam pengembangan teknologi dan inovasi, namun dalam jaringannya aktor pemerintah merupakan aktor utama dan aktor lainnya kurang memiliki peran lebih dalam jaringan. Hal ini dapat dimanfaatkan pemerintah untuk menjalankan perannya dan bagi aktor lainnya dapat lebih berperan dan menjalin hubungan secara lebih banyak dengan aktor lain agar terbentuk sinergisasi dalam jaringan aktor. Kemudian jaringan aktor yang sudah terbentuk diharapkan dapat terus dijaga dan dikembangkan agar pada saat pengembangan KST lingkungan atau suasana berinovasi sudah terbentuk dengan baik.