ABSTRAK Rina Ramadhani
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
BAB 1 Rina Ramadhani
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
BAB 2 Rina Ramadhani
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
BAB 3 Rina Ramadhani
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
BAB 4 Rina Ramadhani
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
BAB 5 Rina Ramadhani
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
PUSTAKA Rina Ramadhani
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
Pengembangan pariwisata berbasis masyarakat dan komunitas yang dikenal dengan
istilah Community Based Tourism (CBT) merupakan suatu pendekatan dalam
pengembangan pariwisata yang berfokus pada keseimbangan ekonomi, sosial, dan
lingkungan dengan mengandalkan pemberdayaan masyarakat lokal sebagai pelaku
sekaligus penerima manfaat. Desa wisata merupakan manifestasi dalam penerapan
konsep CBT yang dapat memberikan manfaat sosial, ekonomi, dan lingkungan.
Gampong Nusa merupakan salah satu desa wisata yang dinilai berhasil dan mandiri
dalam memberdayakan masyarakat setempat untuk mengelola pariwisata berbasis
masyarakat. Melalui penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif, serta metode
analisis konten, studi ini berupaya untuk mengidentifikasi proses pengembangan
konsep CBT dan peran para aktor yang terlibat dalam pengembangan pariwisata di
Gampong Nusa. Dasar teori dalam penelitian ini meliputi pengembangan pariwisata
berkelanjutan, konsep CBT, dan teori partisipasi yang digunakan untuk proses
pengembangan konsep CBT serta bentuk partisipasi para aktor yang terlibat dalam
pengembangan pariwisata di Gampong Nusa. Berdasarkan hasil penelitian, diketahui
bahwa terdapat lima fase pengembangan konsep CBT di Gampong Nusa yaitu fase
persiapan, fase penilaian masyarakat dan pengembangan komunitas, fase organisasi,
fase perencanaan dan pelaksanaan, dan fase pengawasan (inovasi). Gampong Nusa
memiliki kemampuan yang berbeda dan terus meningkat di setiap fasenya dalam
penerapan konsep CBT. Namun pada tahun 2020 terdapat kendala dikarenakan Covid-
19 yang mempengaruhi fase pengembangan Gampong Nusa. Masyarakat Gampong
Nusa telah mandiri dalam mengelola merencanakan pengembangan pariwisata.
Keberhasilan Gampong Nusa dalam penerapan konsep CBT tidak lepas dari peran dan
partisipasi aktor yang terbagi tiga aktor yaitu masyarakat, pemerintah, dan swasta.
Peran dan partisipasi aktif masing-masing aktor memberikan pengaruh terhadap
peningkatan pendapatan sebagai salah satu manfaat pariwisata di Gampong Nusa.
Aktor kunci dalam pengembangan konsep CBT di Gampong Nusa adalah Lembaga
Pariwisata Nusa (LPN) yang memiliki peran penting dalam berproses mulai dari fase
persiapan hingga fase pengawasan (inovasi) dan kerja sama yang dilakukan dengan
pihak eksternal seperti pemerintah dan swasta. Dalam tiap fase pengembangan aktoraktor terlibat memiliki peran dan bentuk partisipasi masing-masing yang sesuai
dengan kemampuannya.