Kepuasan pasien menjadi salah satu faktor penting yang menentukan berkualitasnya suatu layanan
yang diberikan oleh tenaga kefarmasian dan fasilitas kesehatan. Kualitas pelayanan dapat diukur
dengan melihat kesesuaian antara kinerja dengan harapan pasien terhadap pelayanan kefarmasian.
Penelitian ini dilakukan untuk mengevaluasi kepuasan dan menganalisis faktor yang mempengaruhi
kepuasan masyarakat terhadap pelayanan kefarmasian yang diberikan oleh apoteker di apotek
wilayah Jawa Barat. Penelitian dilakukan secara daring melalui penyebaran kuesioner yang diisi oleh
482 responden sesuai kriteria inklusi. Data primer diperoleh dari hasil penyebaran kuesioner
dengan menggunakan pendekatan Service Quality (SERVQUAL) yang terdiri dari 5 dimensi dengan
28 atribut. Kuesioner yang digunakan sudah valid dan reliabel. Berdasarkan data yang diperoleh
dilakukan analisis gap melalui pendekatan SERVQUAL, Customer Satisfaction Index (CSI), dan
Importance-Performance Analysis (IPA). Tingkat kepuasan pelayanan kefarmasian oleh apoteker di
apotek wilayah Jawa Barat secara keseluruhan berada pada kategori sangat puas dengan nilai CSI
sebesar 89,1%. Kinerja pelayanan kefarmasian sudah sesuai harapan responden pada semua
dimensi, tetapi salah satu atribut terkait kebersihan lingkungan apotek pada dimensi jaminan masih
belum sesuai harapan. Analisis gap pada seluruh dimensi menunjukkan nilai minus yang
menandakan masih perlunya peningkatan kinerja pelayanan kefarmasian. Pada analisis IPA, atribut
yang perlu menjadi prioritas utama untuk ditingkatkan adalah kebersihan lingkungan apotek.