2007 TA PP PUTRI KUSUMAPRATIWI 1-BAB4a.pdf
PUBLIC Open In Flip Book Vika Anastasya Kovariansi 2007 TA PP PUTRI KUSUMAPRATIWI 1-BAB4b.pdf
PUBLIC Open In Flip Book Vika Anastasya Kovariansi 2007 TA PP PUTRI KUSUMAPRATIWI 1-BAB4c.pdf
PUBLIC Open In Flip Book Vika Anastasya Kovariansi 2007 TA PP PUTRI KUSUMAPRATIWI 1-BAB4d.pdf
PUBLIC Open In Flip Book Vika Anastasya Kovariansi 2007 TA PP PUTRI KUSUMAPRATIWI 1-COVER.pdf
PUBLIC Open In Flip Book Vika Anastasya Kovariansi 2007 TA PP PUTRI KUSUMAPRATIWI 1-PUSTAKA.pdf
PUBLIC Open In Flip Book Vika Anastasya Kovariansi
ABSTRAK:
Hypermart, sebagai salah satu perusahaan ritel besar di Indonesia, menawarkan aneka jenis produk perishable, seperti buah, sayur, roti, daging, serta ikan. Hypermart harus berhati-hati dalam menjual perishable produk karena hal ini berpengaruh terhadap kebijakan perusahaan dalam menentukan harga jual. Dalam divisi Fresh Food di Hypermart, ada beberapa departemen yang tergabung didalamnya. Dari semua departemen tersebut. Departemen Produce merupakan departemen memiliki nilai kerusakan produk tertinggi.
Pada dasarnya, ada tiga kegiatan utama pengelolaan persediaan, yaitu perencanaan, eksekusi, dan pengawasan. Perencanaan mengenai memperkirakan jumlah kuantitas yang dibutuhkan untuk menjalankan proses bisnis utamanya dan melakukan pemesanan. Eksekusi mengenai penerimaan, penempatan dan penyimpanan. Pemberian diskon, dan pembuangan/penghancuran produk rusak merupakan kegiatan pengawasan. Kegiatan utama pengelolaan persediaan ditunjukkan pada gambar bisnis proses, dimana gambar tersebut mengambarkan akar masalah yang terjadi. Tiga masalah utama pengelolaan persediaan perishable, diantaranya ketidaksesuaian kebijakan pendisplayan produk; rendahnya suppliers service level; dan banyaknya jumlah order pada masa promo. Ide untuk menyelesaikan dan mengantisipasi masalah diatas adalah memisahkan green bin menjadi dua bagian agar dapat menempatkan dua produk; menggunakan newsvendor model untuk memperkirakan pesanan disamping menggunakan historical data dan intuisi; mengemas beberapa produk yang sering terkena ulah jahil pelanggan dengan menggunakan plastik atau stereofoam; tidak menempatkan display yang tinggi; meningkatkan kerjasama dan komunikasi dengan supplier dengan mengadakan pertemuan secara periodik. Persediaan harus dikelola dengan baik karena persediaan merupakan asset perusahaan dan bila tidak dikelola dengan baik maka akan dibutuhkan biaya yang lebih banyak.