digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Elvira Okta Nurisa
PUBLIC Dewi Supryati

COVER _ Elvira Okta Nurisa.pdf
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB I _ Elvira Okta Nurisa.pdf
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB II _ Elvira Okta Nurisa.pdf
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB III _ Elvira Okta Nurisa.pdf
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB IV _ Elvira Okta Nurisa.pdf
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB V _ Elvira Okta Nurisa.pdf
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB VI _ Elvira Okta Nurisa.pdf
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA Elvira Okta Nurisa
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan

LAMPIRAN 1 _ Elvira Okta Nurisa.pdf
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan

LAMPIRAN 2 _ Elvira Okta Nurisa.pdf
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan

Kue basah merupakan kue tradisional Indonesia yang diolah dengan cara dikukus atau digoreng, biasanya tidak tahan dalam waktu lama karena mengandung cukup banyak zat cair didalamnya. Tampah merupakan UMKM yang menjual kue basah sebagai produk utamanya. Saat ini, pelanggan Tampah didominasi oleh kalangan ibu muda berusia 27-40 tahun (generasi Y) yaitu sebanyak 60% dan ibu usia 40-50 tahun sebanyak 40% (generasi X). Sangat jarang ditemukan konsumen Tampah yang masuk ke dalam golongan generasi Z. Hal ini disadari Tampah sebagai sebuah masalah, mengingat sewaktu-waktu generasi X dan Y akan menghilang digantikan oleh generasi Z. Generasi Z tersebut berpotensi besar tidak tertarik atau bahkan lebih parahnya tidak banyak mengenal jajanan pasar yang menyebabkan Tampah dapat kehilangan target pasarnya di masa depan. Pada penelitian ini dilakukan riset pasar sebagai acuan pada perancangan solusi. Indikator yang digunakan berasal dari dua model yaitu model pemilihan makanan dan persepsi kualitas oleh Brunso dkk. (2002) dan model definisi produk makanan tradisional oleh konsumen dan inovasi pada makanan tradisional oleh Guerrero (2009). Indikator yang didapatkan akan ditranslasikan pernyataan dalam kuesioner. Data yang berhasil dikumpulkan melalui kuesioner kemudian akan diolah lebih lanjut menggunakan metode klaster untuk mengetahui jumlah segmen pasar yang dapat terbentuk. Melalui proses analisis klaster, terbentuk tiga klaster yaitu basic customer, health-aware customer dan perfectionist customer. Target pasar yang dipilih yaitu segmen health-aware customer yang mementingkan keamanan dan higienitas disamping atribut-atribut utama pada kue basah. Strategi bauran pemasaran yang mencakup produk (product), harga (price), tempat (place) dan promosi (promotion), akan dirancang memerhatikan karakteristik beserta saran dan masukkan segmen pasar health-aware customer.