ABSTRAK Zharfa Miranda Paramesti
PUBLIC Alice Diniarti
COVER Zharfa Miranda Paramesti
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 1 Zharfa Miranda Paramesti
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 2 Zharfa Miranda Paramesti
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 3 Zharfa Miranda Paramesti
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 Zharfa Miranda Paramesti
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 5 Zharfa Miranda Paramesti
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
PUSTAKA Zharfa Miranda Paramesti
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Ikan nila (Oreochromis niloticus) merupakan salah satu produk perikanan andalan Indonesia yang diperdagangkan di pasar internasional sebagai produk ekspor unggulan. Namun, selama proses transportasi banyak ikan yang mati atau mengalami cacat fisik karena kepadatan tampung yang tinggi. Maka dari itu, dilakukan penelitian mengenai pengaruh suhu impotilisasi dan transportasi dalam transportasi ikan nila hidup menggunakan sistem basah tertutup yang terkontrol dengan tiga suhu berbeda (10?, 14?, dan 18?) terhadap kelulusan hidup dan kualitas ikan nila, serta kualitas air selama transportasi. Ikan diimotilisasi menggunakan air dengan suhu perlakuan 10?, 14?, dan 18?. Pengemasan ikan dilakukan menggunakan plastik PE yang diinjeksikan oksigen, serta dilengkapi dengan lapisan thermofreeze dan serbuk gergaji untuk menjaga suhunya selama proses transportasi dari Cianjur ke Bandung. Hasil analisis setelah transportasi menunjukkan bahwa pemberian perlakuan imotilisasi dan transportasi suhu rendah dapat mempertahankan kelulusan hidup ikan hingga 100%, mencegah penurunan bobot menjadi 2,209%, menurunkan tingkat konsumsi oksigen (TKO) menjadi 0,0124%, menjaga nilai pH pada rentang 6,5 – 7, mencegah peningkatan kandungan amonia 0,019 – 0,029 mg/L, menjaga kandungan nitrit pada angka 0 mg/L, menjaga kadar air, kadar protein, kadar lemak, kadar abu, serta kandungan energi total pada batas yang masih sesuai dengan standar sesuai Daftar Komposisi Bahan Makanan (2004), serta mencegah adanya pertumbuhan mikroba baik Escherichia coli maupun Salmonella sp. Berdasarkan seluruh hasil yang diperoleh pada penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa penurunan suhu imotilisasi dan transportasi memberikan pengaruh terhadap kelulusan hidup, susut bobot, kualitas air, dan kualitas ikan, serta didapati bahwa suhu imotilisasi dan transportasi yang paling efektif untuk mentrasportasikan ikan nila hidup menggunakan sistem basah adalah suhu 14?.