15317029_Muhammad Reza Rahmaditio-dikompresi.pdf?
PUBLIC Open In Flip Book Garnida Hikmah Kusumawardana
Sub DAS Citarum Hulu yang memiliki peran vital dalam menjaga keberlangsungan
aktivitas sosio-ekonomi dan kelestarian ekosistem DAS Citarum. Di sisi lain, Sub DAS
Citarum Hulu juga menyumbang 50,7% beban pencemaran zat organik (BOD) DAS
Citarum. Nilai tersebut setara dengan empat kali lipat nilai Daya Tampung Beban
Pencemaran (DTBP). Masalah pencemaran air di Citarum Hulu merupakan masalah
yang kompleks karena melibatkan interaksi interdisiplin antara komponen sosio-
ekonomi dan bio-fisik-kimia. Maka dari itu, penelitian ini menggunakan pendekatan
sistem dengan alat analisis DPSIR dan System Dynamics. Hasil analisis konseptual
menunjukan bahwa masalah sumber daya air di Citarum Hulu didorong oleh
pertumbuhan populasi dan industri yang tidak disertai dengan pembangunan
infrastruktur sanitasi dan penegakan hukum yang kuat. Faktor-faktor tersebut
mempengaruhi pencemaran BOD secara langsung (melalui beban pencemaran) dan
tidak langsung, yaitu melalui gangguan hidrologi. Berdasarkan analisis konseptual,
dibuat model formal berupa stock flow diagram (SFD) yang terdiri dari tujuh sub
model. Hasil simulasi historis dengan rentang tahun 2014-2019 sudah tervalidasi
dengan Nash-Sutcliffe Efficiency (NSE) dan behaviour pattern test. Simulasi lanjutan
dengan rentang tahun 2014-2030 menunjukan bahwa beban pencemaran akan
meningkat secara fluktuatif dari 243,06 ton/hari menjadi 307,24 ton/hari. Akibatnya,
alokasi beban pencemar (ABP) menurun secara fluktuatif dari -201,15 ton/hari menjadi
-257,71 ton/hari. Meski begitu, nilai konsentrasi BOD tidak menunjuan tren
peningkatan signifikan akibat pengaruh dari pola debit yang besar dipengaruhi oleh
curah hujan.